Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - LONDON. Royal Dutch Shell mengumumkan penjualan aset minyak dan gas miliknya kepada Norwegia dan Malaysia dengan nilai lebih dari US$ 1,3 miliar. Hal ini diungkapkan oleh perusahaan dalam pengumuman resminya hari Rabu (20/6).
Mengutip Reuters, Rabu (20/6), penjualan aset terbaru ini semakin mendekatkan Shell pada target pelepasan aset senilai US$ 30 miliar di akhir tahun nanti.
Di Norwegia, Shell menjual 45% di bidang lepas pantai Norwegia Draugen dan 12% di blok Gjoa ke OKEA, produsen Norwegia yang didukung oleh Seacrest Capital dengan total nilai sebesar US$ 566 juta.
Draugen yang dioperasikan oleh Shell, yang telah memproduksi minyak sejak 1993, memiliki sekitar 24 juta barel cadangan yang tersisa pada akhir 2017. Sementara, ladang Gjoa, yang dioperasikan oleh Neptunus Energi, memiliki cadangan 13 juta barel minyak dan 13,5 miliar meter kubik gas alam pada akhir 2017.
Sebelumnya, Shell telah mengumumkan selesainya penjualan 15% saham di Malaysia LNG Tiga kepada Deartemen Keuangan Sarawak senilai US$ 750 juta.
Dalam pengumuman resminya, Shell berkomitmen pada rencana penjualan tiga tahun yang ambisius setelah keputusan untuk mengakuisisi BG Group pada tahun 2015, kesepakatan yang selesai pada Februari 2016 dengan nilai US$ 54 miliar. Pengumuman terbaru hari Rabu (20/6) membawa total aset Shell yang telah dijual atau disetujui untuk dijual sejak 2015 menjadi sekitar US$ 27 miliar.
Shell tidak akan sepenuhnya keluar dari Norwegia, karena masih memiliki saham di beberapa ladang minyak dan gas, seperti termasuk Ormen Lange dan Knarr.