Reporter: Dina Farisah | Editor: Tri Adi
Kecerdasan ilmu ekonomi membawa Sheryl Sandberg menempati posisi strategis di raksasa teknologi. Setelah mencicipi karier di Google, pertemuan Sandberg dengan Mark Zuckerberg membawa alumnus Harvard ini berlabuh di Facebook pada tahun 2008. Sandberg adalah tokoh kunci yang membawa Facebook berubah haluan dari startup menjadi perusahaan yang mampu membukukan keuntungan. Dia adalah perempuan pertama yang menduduki posisi direksi di di Facebook.
Setelah mengecap karier bidang ekonomi di World Bank, McKinsey & Company dan Gedung Putih (White House), Sheryl Sandberg menjajal dunia baru. Pada tahun 2001, Sanberg meniti karier di raksasa teknologi Google Inc.
Di Google, dia menduduki kursi VP of Global Online Sales & Operations yang membawahi pemasaran dan periklanan. Jabatan ini digelutinya hingga Maret 2009. Kendati termasuk salah satu eksekutif beken di Google, pertemuan Sandberg dengan Mark Zuckerberg membuat ibu dua anak ini berpindah haluan.
Sandberg pertama kali berkenalan dengan Zuckerberg di akhir tahun 2007. Kala itu, Sandberg bertemu dengan sang pendiri Facebook di suatu perayaan pesta Natal yang diselenggarakan oleh Dan Rosenweig. Sejatinya, saat itu Sandberg sedang mempertimbangkan tawaran untuk menjadi Senior Executive di The Washington Post Company.
Banyak tawaran pekerjaan berdatangan ke Sandberg yang dikenal memiliki insting bisnis encer. Awal pertemuan, Zuckerberg tidak menawari Sandberg jabatan direktur operasional. Seiring berjalannya waktu, pertemuan Sandberg dengan Zuckerberg semakin intens.
Mereka banyak menghabiskan waktu pada Januari 2008 di ajang bergengsi World Economic Forum di Davos, Swiss. Tepat pada Maret 2008, Facebook secara resmi mengumumkan Sheryl Sandberg sebagai direktur operasional (COO).
Setelah bergabung dengan Facebook, misi awal Sandberg adalah membuat Facebook menjadi perusahaan yang menguntungkan secara bisnis. Sebab, sebelum Sandberg menginjakkan kaki, Facebook hanya fokus pada pengembangan jumlah pengguna.
Aksi perdana Sandberg adalah menyusun strategi agar iklan menjadi mesin pencetak keuntungan. Facebook menayangkan perdana iklan komersial pada akhir musim semi tahun 2008. Di tangan Sandberg, Facebook berhasil membukukan keuntungan di tahun 2010.
Peran Sandberg di Facebook sangatlah besar. Diantaranya, bertanggung jawab mengawasi operasional bisnis perusahaan termasuk penjualan, pemasaran, pengembangan bisnis, sumber daya manusia, kebijakan publik dan komunikasi.
Sebagai nakhoda bisnis Facebook, jerih payah Sandberg dalam membesarkan Facebook menjadi raksasa sosial media dunia mendapatkan apresiasi tinggi dari perusahan. Sepanjang tahun 2011, sebagai COO, Sandberg berhak membawa pulang gaji pokok sebesar US$ 300.000.
Besaran gaji jumbo itu belum termasuk insentif berupa kepemilikan saham di Facebook yang senilai US$ 30,49 juta saban tahun. Mengutip Form 3, Sandberg ditengarai memiliki aset lebih dari US$ 1,45 miliar pada pertengahan Mei 2012. Aset itu dimiliki Sandberg dalam wujud saham Facebook.
Selanjutnya, di Oktober 2012, Business Insider melaporkan bahwa 34 juta saham Facebook atas nama Sandberg disumbangkan dengan kisaran nilai US$ 790 juta. Sementara itu, 15 juta saham lagi dipotong pajak. Hal ini membuat kekayaan Sandberg sedikit menyusut sebesar US$ 417 juta.
Yang pasti, pengaruh Sandberg di Facebook semakin kuat. Pada tahun 2012, Sandberg memiliki hak suara di jajaran direksi Facebook, bersama dengan tujuh dewan direksi Facebook lainnya. Ini merupakan suatu prestasi yang membanggakan.
Sebab, posisi dan kuasa Sandberg di jajaran dewan direksi mengukuhkan dirinya sebagai perempuan pertama yang menduduki jabatan bergengsi itu. Kekayaan Sandberg melesat saat Facebook menggelar penawaran saham perdana pada Mei 2012.
(Bersambung)