Reporter: Dyah Megasari, The Independent |
BEIJING. Industri perbankan China berhasil menyabet posisi pertama di antara tiga besar negara dengan keuntungan perbankan paling besar. Negeri Tirai Bambu berhasil menyingkirkan Paman Sam dan Benua Biru sejak krisis ekonomi pecah.
Paruh pertama 2012, pangsa keuntungan perbankan China mencapai 29% dari total keuntungan perbankan global. Porsi ini melonjak hebat jika dibandingkan dengan posisi lima tahun lalu. Pada 2007, porsi keuntungan China hanya 4%.
Sebaliknya, dalam periode yang sama, kawasan yang tengah babak belur dihajar krisis, yakni Eropa, keuntungan industri perbankannya jatuh dari 46% menjadi hanya 6%.
Di sini, Industrial Commercial Bank of China (ICBC) menjadi bank yang paling besar mencetak untung. Keuntungan sebelum pajak bank ini mencapai US$ 43,3 miliar. Kemudian disusul China Construction Bank US$ 34,8 miliar, Bank of China US$ 26,8 miliar.
Bank asal Amerika Serikat (AS) yakni JP Morgan harus puas di urutan keempat. Paparan ini diperoleh dari hasil survei majalah The Banker terhadap 1.000 bank yang ada di dunia.
"China diuntungkan oleh permasalahan Eropa," ujar Brian Caplen, editor The banker yang menyatakan keuntungan yang digenggam China hanya sekadar mimpi bagi Eropa.
Krisis zona euro membuktikan betapa rapuhnya perbankan kawasan mata uang tunggal tersebut. Tercatat, 25 bank yang ada di Eropa, hanya 1 yang berhasil mencatat kinerja apik. Selebihnya? tepar dihajar permasalahan keuangan.