kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Siapkan US$ 25 miliar, Korea Selatan deklarasikan perang melawan corona


Selasa, 03 Maret 2020 / 10:51 WIB
Siapkan US$ 25 miliar, Korea Selatan deklarasikan perang melawan corona
ILUSTRASI. Pemeriksaan suhu tubuh Preiden Korea Selatan Moon Jae-in. Korea Selatan deklarasikan perang melawan corona yang kian mewabah di negara tersebut. Yonhap via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. SOUTH KOREA OUT. NO RESA


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menyatakan negaranya telah memasuki medan perang melawan virus corona usai melaporkan 600 kasus baru pada hari Selasa ini. Menjadikan total kasus infeksi corona di Korea Selatan telah menembus angka 4.812. 

Dilansir dari South China Morning Post, Moon mengumumkan rencana untuk menyuntikkan US$ 25 miliar secara langsung maupun tidak sebagai upaya memerangi corona.

Baca Juga: Banyak yang pulih, ini cara China kembangkan perawatan efektif bagi pasien corona

Kantor Berita Yonhap melaporkan Moon telah memerintahkan semua organisasi pemerintah untuk beralih ke "sistem ruang situasi darurat 24 jam" untuk meningkatkan kesiapan untuk menangani tindakan-tindakan yang berhubungan dengan karantina dan ekonomi.

Moon mengatakan tanggapan virus corona di Korea Selatan berada dalam fase kritis dan situasinya telah berubah total dengan banyaknya infeksi di antara pengikut kelompok agama yang dikenal sebagai Shincheonji, yang telah menyumbang sekitar 60% dari kasus yang dikonfirmasi.

600 kasus baru di Korea Selatan ini mengikuti lonjakan infeksi harian paling tajam di Korea Selatan, dengan 1.062 pada hari Minggu dan 813 pada hari Sabtu. 

Baca Juga: Menkeu AS dan Gubernur The Fed pimpin negara G7 beraksi mengatasi dampak virus corona

Negara ini juga telah mencatat 28 kematian sejauh ini, yang menjadikannya jumlah infeksi tertinggi setelah China.




TERBARU

[X]
×