Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Bandara internasional kota Darwin, Australia, tetap ditutup pada hari Minggu (23/11/2025) setelah siklon tropis membawa angin kencang yang merusak ke ibu kota Teritori Utara semalaman.
Fina, siklon kategori tiga, pada hari Minggu mencatat hembusan angin hingga 205 km/jam (127 mph) saat bergerak menjauh dari ibu kota Teritori Utara, Darwin, setelah melewati kota tersebut pada Sabtu malam sebagai "siklon tropis yang parah", kata Biro Meteorologi Australia seperti dikutip Reuters, Minggu (23/11/2025).
Bagi wilayah Darwin, yang berpenduduk sekitar 140.000 jiwa, Fina membangkitkan kenangan pahit tentang Siklon Tracy, yang menyapu sebagian besar kota pada Hari Natal 1974, menewaskan 66 orang, dalam salah satu bencana alam terburuk di Australia.
Baca Juga: Tarik-Menarik Asia Tengah: China Lawan Amerika di Medan Mineral Kritis
Bandara Internasional Darwin, yang ditutup pada hari Sabtu sebagai tindakan pencegahan atas Badai Fina, mengatakan pada hari Minggu bahwa pihaknya berusaha untuk memulihkan operasi sesegera mungkin.
"Angin kencang dan hujan deras terus berlanjut," demikian pernyataan bandara dalam peringatan siklon di halaman Facebook-nya.
Pada Minggu pagi, pihak berwenang mengimbau warga Darwin untuk menjauhi kabel listrik yang putus di seluruh kota.
"Sekarang bukan waktunya untuk bertamasya," kata badan tanggap darurat SecureNT di halaman Facebook-nya.
Perusahaan Listrik dan Air milik pemerintah mengatakan belum dapat memperkirakan berapa banyak orang yang kehilangan aliran listrik, dan petugas mulai melakukan penilaian kerusakan pada Minggu pagi.
Beberapa rumah dan infrastruktur di wilayah tersebut rusak akibat siklon tersebut, tetapi tidak ada yang terluka parah, lapor Australian Broadcasting Corp.
Baca Juga: Amerika Serikat Akan Meluncurkan Fase Baru Operasi di Venezuela
Siklon tropis kategori tiga, dua tingkat di bawah peringkat bahaya tertinggi, biasanya merusak bangunan, tanaman, dan pepohonan serta menyebabkan pemadaman listrik, menurut biro cuaca.
Pada bulan Maret, bekas siklon tropis Alfred menghantam negara bagian tetangga Queensland, menutup sekolah dan menyebabkan ratusan ribu orang kehilangan aliran listrik.












