kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sindir Swedia & Finlandia, Erdogan: Negara Pendukung Teroris Tidak Boleh Ada di NATO


Senin, 30 Mei 2022 / 11:40 WIB
Sindir Swedia & Finlandia, Erdogan: Negara Pendukung Teroris Tidak Boleh Ada di NATO
ILUSTRASI. Presiden Turki, Tayyip Erdogan.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - ANKARA. Turki kembali menegaskan penolakannya atas rencana Swedia dan Finlandia untuk bergabung dengan Nato. Presiden Tayyip Erdogan menyebut dua negara tersebut tidak layak karena secara terbuka mendukung kelompok teroris Kurdi.

Kanal berita nasional Turki, TRT Haber, pada hari Minggu (29/5) mengabarkan bahwa Turki tidak akan memberikan kata 'iya' kepada negara pendukung teroris untuk bergabung dengan NATO.

"Selama Tayyip Erdogan adalah kepala Republik Turki, kita pasti tidak bisa mengatakan 'iya' kepada negara-negara yang mendukung terorisme untuk memasuki NATO," kata Erdogan sekembalinya dari perjalanan ke Azerbaijan.

Baca Juga: Rusia Ancam Akan Lakukan Ini Jika Finlandia & Swedia Bergabung Dengan NATO

Erdogan mengatakan Swedia dan Finlandia telah menampung orang-orang yang terkait dengan kelompok militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), kelompok yang oleh Turki dianggap teroris.

"Mereka tidak jujur atau tulus. Kita tidak bisa mengulangi kesalahan di masa lalu terkait negara-negara yang merangkul dan memberi makan teroris semacam itu di NATO yang merupakan organisasi keamanan," ungkap Erdogan, seperti dikutip Reuters.

Sebelum ini Turki juga menyebut Swedia dan Finlandia gagal menyetujui permintaannya untuk mengekstradisi puluhan teroris selama lima tahun terakhir, termasuk di antaranya adalah orang-orang yang terkait dengan kelompok PKK dan Gulen.

Baca Juga: NATO Menyebut Invasi Rusia Tidak Berjalan Sesuai Rencana, Ini Alasannya

Turki menegaskan tidak akan memandang positif bergabungnya kedua negara tersebut dengan NATO, kecuali jika mereka menunjukkan kerja sama dalam memerangi terorisme dan masalah lainnya, termasuk mencabut embargo senjata.

Merespons tuduhan tersebut, Swedia dan Finlandia menyatakan sangat mengecam terorisme dan siap membuka peluang kerja sama dengan Turki terkait isu tersebut.

Swedia menegaskan pihaknya mendukung perang melawan terorisme dan mengakui PKK sebagai kelompok teroris. Sejalan dengan itu, Finlandia juga mengutuk terorisme dalam segala bentuknya dan terbuka untuk membahas masalah tersebut dengan Turki.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×