Sumber: BBC | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, menyebut Rusia telah gagal menjalankan operasi militernya di Ukraina sesuai rencana. Kerasnya perlawanan militer Ukraina hingga masalah logistik jadi pengganjalnya.
Tujuan utama dari operasi militer Rusia di Ukraina sejak akhir Februari lalu adalah menguasai seluruh negeri dan menggulingkan pemerintahan. Namun, Rusia kini justru mulai menarik pasukannya dari sekitar ibu kota Kiev.
Sejak pertengahan April lalu, fokus Rusia pun berubah menjadi membebaskan dua wilayah separatis di Donbas secara penuh. Serangan di Donbas pun dikabarkan mulai melemah.
Baca Juga: Kepala Intelijen Ukraina: Kudeta untuk Menggulingkan Vladimir Putin Sudah Berlangsung
Di kota utama lain seperti Kharkiv, para pejabat setempat melaporkan bahwa pasukan Rusia telah ditarik dari perbatasan dan penduduk telah kembali dengan aman.
"Perang Rusia di Ukraina tidak berjalan seperti yang direncanakan. Mereka gagal merebut Kiev, mereka mundur dari sekitar Kharkiv, serangan di Donbas terhenti. Rusia gagal mencapai tujuan strategisnya," ungkap Stoltenberg pada pertemuan Menteri Luar Negeri NATO hari Minggu (15/5).
Tidak hanya itu, Kementerian Pertahanan Inggris juga memperkirakan Rusia telah kehilangan sekitar sepertiga kekuatan tempur daratnya sejak Februari lalu.
Baca Juga: Menlu Inggris: Vladimir Putin Mempermalukan Dirinya Sendiri di Panggung Dunia
Dilansir dari BBC, kementerian memperkirakan kerugian Rusia mencakup prajurit yang terbunuh dan terluka, serta peralatan tempur yang hancur atau dirampas pihak Ukraina.
Dalam laporannya, kementerian juga menyebut serangan Rusia di Donbas telah kehilangan momentum dan dilaksanakan jauh dari jadwal awal.
Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss, mengajak para sekutu Ukraina untuk memanfaatkan momentum ini dengan terus memberikan dukungan militer sampai Rusia benar-benar angkat kaki dari Ukraina.
Di sisi lain, militer Ukraina juga melihat adanya kemunduran dalam upaya pertahanan mereka. Disebutkan bahwa pasukan Rusia telah berhasil maju di beberapa daerah di kota Izyum, yang ada di antara Kharkiv dan Donetsk.
Sementara di wilayah barat, gubernur Lyiv melaporkan adanya serangan rudal yang menargetkan infrastruktur militer Ukraina.