Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Pemerintah Singapura berencana memperluas kriteria pekerja yang memenuhi syarat untuk mendapat subsidi uang tunai akibat wabah virus corona (Covid-29).
Wakil Perdana Menteri Singapura Heng Swee Keat mengatakan, perluasan ini memungkinkan 88.000 pekerja lepas (freelancer) seperti sopir taksi, hingga agen real estate bisa menerima bantuan dana sebesar 1.000 dollar Singapura (Rp 11,4 juta) tiap bulan selama 9 bulan mulai April 2020.
Sebelumnya, kriteria pekerja yang mendapat subsidi gaji pekerja di bawah skema bantuan Self-Employed Person Income Relief Scheme (SIRS) dianggap terlalu sempit sejak diumumkan pada 26 Maret 2020 lalu.
Baca Juga: Bertambah 37 kasus, WNI positif virus corona di luar negeri menjadi 286 orang
"Misalnya, mereka yang mendapat penghasilan sampingan sebagai karyawan tidak memenuhi syarat," kata Heng dikutip Chanel News Asia, Selasa (7/4/2020).
Heng menuturkan, pemerintah pun akhirnya mengumumkan langkah-langkah lebih lanjut untuk melindungi dampak ekonomi dari pandemi virus corona.
Tolok ukur akan ditingkatkan dalam 2 cara. Pertama, SIRS akan mencakup pekerja lepas yang juga berpenghasilan kecil dari pekerjaan.
Kedua, ambang nilai tahunan properti telah dinaikkan dari 13.000 dollar Singapura menjadi 21.000 dollar Singapura untuk mencakup mereka yang tinggal di beberapa kondominium dan properti pribadi lainnya.
Sementara kriteria lainnya tetap tidak berubah, termasuk memiliki pendapatan perdagangan bersih tidak lebih dari 100.000 dollar Singapura (Rp 1,1 miliar) dan penghasilan pasangan wiraswasta tidak boleh lebih dari 70.000 dollar Singapura (Rp 802,2 juta).
Heng menuturkan, tolok ukur yang direvisi itu membuat setidaknya 100.000 wiraswasta akan mendapat bantuan karena memenuhi syarat dari skema bantuan. Mereka akan menerima 3 kali pembayaran sebesar 3.000 dollar Singapura (Rp 34 juta) mulai bulan Mei.
Baca Juga: Para pejabat tinggi India bersedia potong gaji 30%, melawan Covid-19
“Di masa-masa yang luar biasa ini, banyak wiraswasta semacam itu sangat terpukul. Saya berharap dengan kami bantu, mereka juga dapat membantu orang lain dalam jaringan mereka, pekerja mereka, dan perusahaan tetap hidup," kata Heng.
Namun, bagi pekerja yang tidak membutuhkan bantuan dan tidak memenuhi syarat tidak boleh maju untuk memohon dukungan dan menyalahgunakan dukungan tersebut. "Kalau tidak, Anda merusak kepercayaan publik dan mengambil sumber daya yang tidak perlu," tegas Heng.