kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Singgung tradisi, pejabat Saudi perintahkan penangkapan seorang rapper wanita


Kamis, 27 Februari 2020 / 09:26 WIB
Singgung tradisi, pejabat Saudi perintahkan penangkapan seorang rapper wanita
ILUSTRASI. Perempuan Arab Saudi di Glowork exhibition Riyadh, Saudi Arabia September 28, 2017. Pejabat Arab Saudi perintahkan penangkapan seorang rapper wanita yang memposting Posting video musik "Mecca Girl". Video itu dianggap menyinggung tradisi masyarakat Mekah.


Sumber: CNN | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - RIYADH. Para pejabat di Arab Saudi telah memerintahkan penangkapan seorang rapper wanita dan krunya karena memposting video musik "Mecca Girl" di YouTube.

Rapper, yang mengidentifikasi dirinya sebagai Asayel, memposting video tersebut pada minggu lalu. Dia ngerap tentang menjadi seorang wanita dari Mekah.

Baca Juga: Cemas virus corona, Arab Saudi tangguhkan kedatangan jemaah umrah!

Asayel terlihat mengenakan jilbab, bernyanyi di sebuah kedai kopi dengan penari cadangan dan anak-anak di sekitarnya.

CNN melaporkan, menurut akun Twitter resmi wilayah Mekah, Gubernur Mekah Pangeran Khalid bin Faisal memerintahkan penangkapan orang-orang yang bertanggung jawab untuk memproduksi lagu itu. Menurut Khalid, video itu menyinggung kebiasaan dan tradisi masyarakat Mekah dan bertentangan dengan identitas dan tradisi penduduknya yang terhormat.

Sang pangeran juga memerintahkan penyanyi dan rekannya untuk diselidiki dan dihukum oleh pihak berwenang yang relevan. Awal pekan ini, akun YouTube Asayel dihilangkan, tetapi banyak pengguna lain yang memposting video musiknya.

Mekah adalah tempat kelahiran Nabi Muhammad dan situs paling suci dalam Islam. Ziarah ke Mekah, yang dikenal sebagai haji, adalah salah satu rukun Islam.

Seruan untuk penangkapan Asayel datang di tengah upaya kerajaan minyak untuk memodernisasi tatanan sosialnya yang ketat dan melonggarkan beberapa dari banyak pembatasan yang diterapkan pada perempuan.

Baca Juga: Bursa Asia melanjutkan penurunannya karena kekhawatiran virus corona

Pada Desember tahun lalu, pemerintah Saudi mengakhiri pemisahan gender di restoran. Pada bulan Agustus 2019, Saudi mencabut larangan pada wanita Saudi memegang paspor dan bepergian ke luar negeri tanpa persetujuan dari wali pria.

Dalam reformasi penting lainnya, perempuan Saudi diberikan hak untuk mengemudi pada tahun 2017 dan diberikan SIM pertama pada tahun 2018.

Baca Juga: Virus corona merebak di Timur Tengah, sudah enam negara terjangkit

Namun, banyak aturan keras tetap berlaku, dan para aktivis dengan cepat menilai serangan balik terhadap sang rapper menunjukkan batas-batas upaya Arab Saudi.

Arab Saudi mengundang musisi AS Nicki Minaj untuk menjadi headline sebuah festival musik di Jeddah musim panas lalu, tetapi rapper itu menarik diri dari acara tersebut karena kekhawatirannya tentang catatan hak asasi manusia negara itu.

"Sementara saya ingin tidak lebih dari membawa pertunjukan saya kepada penggemar di Arab Saudi, setelah mendidik diri saya dengan lebih baik tentang masalah ini. Saya percaya penting bagi saya untuk menjelaskan dukungan saya untuk hak-hak perempuan dan kebebasan berekspresi," kata Minaj dalam sebuah pernyataan yang dikutip CNN.

Baca Juga: Akibat wabah corona, Arab Saudi mendukung pengurangan produksi minyak




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×