Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Sinopec bakal segera meninjau syarat kerja sama dengan pemasok gas alam cair asal Amerika Serikat Cheniere Energy Inc pascajatuhnya harga. Kerja sama bernilai US$ 16 miliar ini bakal menjadikan Sinopec sebagai pembeli utama Cheniere berikutnya.
Sinopec yang bernama resmi China Petroleum & Chemical Corp dan Cheniere yang berbasis di Houston diprediksi bakal teken kontrak 20 tahun setelah Amerika dan Cina sepakat berdamai ihwal perang dagang.
Baca Juga: Ant Financial bidik valuasi US$ 200 miliar
Transaksi ini juga diyakini bakal kembali menguatkan permintaan gas alam cair China dari Amerika. Apalagi setelah kedua negara juga telah teken kesepakatan pembelian energi fase pertama Rabu lalu.
Harga gas alam cair sejatinya memang telah bergeser sejak isu transaksi ini menyeruak awal tahun lalu. Pun perang dagang juga makin memperparah situasi, tak cuma pemasok asal Amerika, produsen asal Qatar, dan produsen lainnya juga ikut kena dampak. Makanya mereka memilih untuk membangun pabrik dan menyasar pasar ekspor baru.
Adapun tambahan pasokan produksi akibat transaksi ini diprediksi bakal terus menggerus harga, dan Sinopec pasti akan ambil kesempatan ini. sayang kedua perusahaan menolak berkomentar.
Sementara sumber Ruters menyatakan akibat harga gas alam Amerika yang telah merosot lebih dari setengahnya sejak 2018, para pihak mengakui butuh waktu lebih lama untuk meninjau kerja sama ini.
Baca Juga: AS-China capai kesepakatan dagang tahap I, ini saham komoditas rekomendasi analis
“Sinopec juga tengah bicara dengan pemasok lainnya dari Amerika Serikat. Belum jelas betul apa yang akan terjadi selanjutnya,” kata sumber Reuters lainnya.
Selain menilai termin kerja sama, Sinopec juga perlu melobi pemerintah Cina untuk menghapus atau memangkas tambahan tarif 25% yang bikin harga impor asal Amerika ke Cina sangat tak ekonomis.
“Akan ada revisi terkait impor dan harganya. Sebenarnya ini tidak sulit namun memang butuh waktu lama,” kata seorang eksekutif industri asal Cina.
Sinopec sendiri emang punya target ambisius untuk menyerap pasokan gas alam cari mencapai 41 juta ton pada 2025 mendatang, ini juga yang bikin perusahaan jadi pembeli spot gas alam cair terbesar asal Cina. Sementara PetroChina Co Ltd, atau China National Offshore Oil Corp (CNOOC) biasanya melakukan transaksi jangka panjang. Makanya kedua perusahaan ini kesempatannya kecil untuk mencari eksportir baru.
Meskipun PetroChina dan CNOOC mengaku transaksi jangka panjang tersebut sejatinya bikin rugi lini bisnis impor mereka seiring dengan lemahnya permintaan lokal.
Baca Juga: Data ekonomi AS membaik, poundsterling takluk oleh dollar AS
Perusahaan gas alam pelat merah Cina China National Petroleun Corp (CNPC) juga telah memenuhi kebutuhan pasokannya dengan kesepakatan jangka panjang dengan Cheniere. Termasuk mengantisipasi kebutuhan pasokan dari investasinya di Arktik, Rusia, dan Mozambik.
“Kami akan melakukan kontak dengan pemasok dari Amerika Serikat, namun harga akan selalu jadi kunci. Harga gas pipa dari Rusia lebih murah, sementara gas Qtar juga lebih murah” kata Asisten Presiden Gas Holdings Frank Li.