kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Sinopec dan Cheniere bakal teken transaksi US$ 16 miliar


Minggu, 19 Januari 2020 / 22:50 WIB
Sinopec dan Cheniere bakal teken transaksi US$ 16 miliar


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

“Akan ada revisi terkait impor dan harganya. Sebenarnya ini tidak sulit namun memang butuh waktu lama,” kata seorang eksekutif industri asal Cina.

Sinopec sendiri emang punya target ambisius untuk menyerap pasokan gas alam cari mencapai 41 juta ton pada 2025 mendatang, ini juga yang bikin perusahaan jadi pembeli spot gas alam cair terbesar asal Cina. Sementara PetroChina Co Ltd, atau China National Offshore Oil Corp (CNOOC) biasanya melakukan transaksi jangka panjang. Makanya kedua perusahaan ini kesempatannya kecil untuk mencari eksportir baru.

Meskipun PetroChina dan CNOOC mengaku transaksi jangka panjang tersebut sejatinya bikin rugi lini bisnis impor mereka seiring dengan lemahnya permintaan lokal.

Baca Juga: Data ekonomi AS membaik, poundsterling takluk oleh dollar AS

Perusahaan gas alam pelat merah Cina China National Petroleun Corp (CNPC) juga telah memenuhi kebutuhan pasokannya dengan kesepakatan jangka panjang dengan Cheniere. Termasuk mengantisipasi kebutuhan pasokan dari investasinya di Arktik, Rusia, dan Mozambik.

“Kami akan melakukan kontak dengan pemasok dari Amerika Serikat, namun harga akan selalu jadi kunci. Harga gas pipa dari Rusia lebih murah, sementara gas Qtar juga lebih murah” kata Asisten Presiden Gas Holdings Frank Li.



TERBARU

[X]
×