kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sistem rudal HQ-17AE China siap untuk ekspor, mampu hentikan rudal supersonik


Minggu, 14 Maret 2021 / 10:05 WIB
Sistem rudal HQ-17AE China siap untuk ekspor, mampu hentikan rudal supersonik


Sumber: Global Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Di tengah perlombaan senjata yang makin sengit belakangan ini, China nampaknya semakin siap membanjiri pasar pertahanan dengan produk dalam negerinya. Yang terbaru, China mengumumkan bahwa sistem pertahanan udara HQ-17AE kini sudah siap untuk diekspor.

Dikembangkan oleh China Aerospace Science and Industry Corporation (CASIC) yang merupakan perusahaan milik negara, HQ-17AE memiliki merangkaian parameter kinerja yang tinggi dan mampu terintegrasi dengan banyak teknologi canggih. Sistem pertahanan buatan dalam negeri ini diprediksi sangat cocok dalam perang modern.

Pada tanggal 1 Oktober 2019 lalu, HQ-17A pertama kali tampil di parade militer Hari Nasional di Beijing. Berbeda dengan seri HQ-17AE, unit yang muncul pada tahun 2019 diyakini sebagai versi penggunaan domestik.

Baca Juga: Rudal jelajah hipersonik BrahMos akan jadi andalan baru Angkatan Darat Filipina

Kepada Global Times, CASIC menjelaskan bahwa sistem pertahanan terbaru mereka ini memiliki kemampuan untuk mencegat target dengan kemampuan tingi dan menahan serangan saturasi.

Bukan hanya itu, HQ-17AE juga bisa mengintegrasikan semua fungsi ke dalam satu kendaraan yang dilengkapi dengan sasis off-road beroda dengan mobilitas tinggi. Oleh CASIC, sistem ini disebut sebagai "pemburu pesawat dengan ketinggian rendah".

HQ-17AE dilengkapi sejumlah teknologi canggih seperti radar array, sistem rudal vertikal, sistem dorongan dan putaran langsung, serta bagian sayap ekor yang dapat diputar.

Masing-masing kendaraan HQ-17AE mampu membawa delapan buah rudal dan mampu mengerahkan empat rudal untuk menyerang empat target secara bersamaan.

Baca Juga: Mengintip kemampuan Fengniao, drone mungil China pesaing Black Hornet milik AS

Dengan sederet kemampuan itu, CASIC menyebut bahwa HQ-17AE memiliki waktu reaksi dan adaptasi yang cepat terhadap lingkungan pertempuran elektromagnetik yang rumit.

"Kendaraan dapat diluncurkan sambil bergerak, dan dapat terhubung dengan kendaraan lain ke jaringan lain di dalam pertempuran," ungkap CASIC, seperti dikutip dari Global Times.

Soal kemampuan pencegatan, HQ-17AE diklaim dapat secara efektif mencegat pesawat, helikopter bersenjata, drone, rudal taktis udara-ke-darat, rudal anti-radiasi udara-ke-darat, dan rudal jelajah subsonik.

Bukan cuma itu, CASIC sebagai pengembang juga menjanjikan kemampuan pencegatan untuk target lain seperti pesawat siluman, rudal jelajah supersonik, dan roket.

Berdasarkan laporan dari CCTV (6/3), HQ-17AE juga memiliki kemampuan mobilitas yang cukup baik karena mampu bergerak dengan kecepatan maksimal 90 kilometer per jam. Sementara dalam situasi pertempuran, kendaraan ini bisa bergerak 25 kilometer per jam.

Untuk saat ini pihak CASIC belum mengabarkan berapa biaya yang dibutuhkan suatu negara untuk membeli sistem ini. Belum ada kabar juga mengenai negara mana yang sudah menaruh minat.

Selanjutnya: China siapkan latihan militer sebulan penuh di Laut China Selatan




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×