Sumber: Telegraph | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - LONDON. Tinjauan Terpadu kebijakan pertahanan dan keamanan Inggris mengidentifikasi dua musuh global, yakni China di bawah kepemimpinan Xi Jinping dan Rusia di bawah kepemimpinan Vladimir Putin.
Melansir The Telegraph, kedua negara telah banyak berinvestasi untuk modernisasi militer mereka sendiri selama beberapa dekade terakhir. Tetapi mereka memiliki prioritas yang berbeda, dan menghadirkan tantangan yang sangat berbeda.
Data yang dilansir The Telegraph menunjukkan, China telah menggandakan lebih dari dua kali lipat anggaran pertahanan resminya selama satu dekade terakhir menjadi 1,355 triliun yuan untuk tahun 2021. Dan para analis memperkirakan bahwa mereka membelanjakan jauh lebih banyak untuk pertahanan daripada yang dilaporkannya secara publik.
Kekuatan militer China
Pada tahun 2017, Presiden China Xi Jinping mengumumkan targetnya untuk menjadikan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) menjadi militer kelas dunia dengan kemampuan untuk berperang dan memenangkan perang global pada tahun 2049.
Baca Juga: AS-China makin tegang, Beijing: Kami tak takut tantangan apapun!
Dan China tidak membuang waktu untuk meningkatkan persenjataan dan kemampuannya.
Selain pengeluaran militer langsung, China juga banyak berinvestasi di perusahaan pertahanan milik negara dan sektor swasta untuk memperoleh teknologi baru. Ini menjadi alarm peringatan bagi Inggris dan AS tentang kebijaksanaan bermitra dengan lembaga-lembaga China.
Hasilnya, Angkatan Laut China sudah menjadi yang terbesar di dunia dengan memiliki 350 kapal dan kapal selam, termasuk lebih dari 130 kombatan permukaan utama.
Baca Juga: 200 Kapal China masih berkerumun di Laut China Selatan, Filipina kirim pesawat tempur
Diperkirakan lima kapal induk akan mengapung pada tahun 2030 dan dengan cepat memperluas armada kapal perusaknya.