Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - MANILA. Dalam skenario terburuk, letusan Gunung Taal di Filipina bisa berlangsung selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, setelah kemarin (12/1) memuntahkan abu yang menutupi sebagian Pulau Luzon.
Antonia Bornas, Kepala Divisi Pemantauan Gunung Berapi Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs), mengatakan, gunung berapi di Provinsi Batangas itu bisa meletus beberapa kali dalam rentang bulan atau tahun.
Menurut Bornas, itu merupakan perilaku khas Gunung Taal dan Phivolcs sedang mempersiapkan skenario terburuk yang letusannya bisa berlangsung hingga tujuh bulan seperti yang terjadi pada 1754 silam.
Baca Juga: Gunung berapi di Filipina meletus, tsunami mengancam
"Mungkin berlangsung selama beberapa bulan atau tahun, kami tidak bisa mengatakannya untuk saat ini," kata Bornas dalam wawancara denga radio dzMM, Senin (13/1) seperti dikutip Philstar.com.
Tapi, Bornas menyebutkan, letusan gunung yang terletak di tengah Danau Taal pada 1911 silam hanya berlangsung beberapa hari dan menewaskan sekitar 1.300 orang.
Mengutip situs Phivolcs, Gunung Taal memiliki empat jenis erupsi: freatik (tenaga uap), freatomagmatik (magma dan air), strombolian (letusan relatif ringan), dan plinian (letusan besar yang membentuk kolom gelap tephra atau fragmen batuan dan gas).
Phivolcs mencatat, total 33 letusan bersejarah dari Gunung Taal. Letusan selama tiga hari yang paling singkat pada 1911 adalah freatik, sementara yang terkuat pada 1754 ialah plinian.
Pemerintah Filipina meliburkan seluruh kantor pemerintah dan sekolah hingga Selasa (14/1) di Batangas, provinsi yang paling parah terkena dampak letusan Gunung Taal.
Baca Juga: Gunung berapi semakin bergemuruh, ibu kota Filipina lumpuh
"Seperti rekomendasi NDRRMC (Dewan Manajemen dan Penanggulangan Risiko Bencana Nasional), meliburkan sekolah di semua tingkatan dan kantor pemerintahan di Provinsi Batangas akan tetap berlaku sampai besok (14/1) sampai ada rekomendasi selanjutnya," kata Sekretaris Eksekutif Istana Kepresidenan MalacaƱang, Senin (13/1), seperti dilansir Philstar.com.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyatakan, besok dia akan mengunjungi daerah-daerah yang terkena dampak letusan Gunung Taal. "Saya akan berkeliling. Jika Anda tidak melihat saya, cari saya di jurang," katanya kepada wartawan seperti Philstar.com kutip.