Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang dan Inggris menyuarakan keprihatinan yang serius tentang situasi di Laut China Selatan dan Timur, serta menentang upaya sepihak untuk mengubah status quo, yang secara nyata merujuk pada ekspansi maritim China.
Pernyataan bersama tersebut keluar setelah pertemuan online Menteri Luar Negeri Toshimitsu Motegi dan Menteri Pertahanan Nobuo Kishi dari Jepang, dengan Menteri Luar Negeri Dominic Raab dan Menter Pertahanan Ben Wallace dari Inggris pada Rabu (3/2).
"Empat menteri menegaskan kembali pentingnya menegakkan kebebasan navigasi dan penerbangan di atas Laut China Selatan dan mendesak semua pihak untuk melatih pengendalian diri dan menahan diri dari kegiatan yang kemungkinan besar akan meningkatkan ketegangan," kata pernyataan bersama itu, seperti dikutip Reuters.
Cina mengklaim hampir semua perairan Laut Cina Selatan yang kaya energi, tempat mereka telah mendirikan pos-pos militer di pulau-pulau buatan. Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam juga memiliki klaim atas sebagian laut tersebut.
Di Laut China Timur, China mengklaim sekelompok pulau tak berpenghuni yang dikelola Jepang, yang disebut Senkaku oleh Jepang dan Diaoyu oleh China. Sengketa itu telah mengganggu hubungan bilateral kedua negara selama bertahun-tahun.