/2025/11/13/44796275.jpg "Sodorkan Rencana Perdamaian Ukraina-Rusia, Donald Trump: Zelenskiy Harus Setuju")
Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy harus menyetujui rencana perdamaian yang didukung AS untuk menghentikan invasi Rusia.
Trump, berbicara di Ruang Oval setelah pertemuan dengan Wali Kota terpilih New York City, Zohran Mamdani, Jumat (21/11/2025), menyatakan, ia berharap dapat menyelesaikan perang lebih cepat mengingat hubungannya yang baik dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. "Memang dibutuhkan dua pihak untuk berdialog," kata Trump seperti dikutip Reuters.
Trump mengatakan musim dingin yang semakin dekat, meningkatnya jumlah korban tewas, dan serangan berulang terhadap pembangkit listrik Ukraina menggarisbawahi urgensi untuk mengakhiri perang.
"Kita punya rencana. Sungguh mengerikan apa yang terjadi," kata Trump. "Kita punya cara untuk mencapai perdamaian, atau kita pikir kita punya cara untuk mencapai perdamaian. Dia harus menyetujuinya," tambahnya, merujuk pada Zelenskiy.
Rencana 28 poin perdamaian Washington menyerukan Ukraina untuk menyerahkan wilayah, menerima pembatasan militernya, dan meninggalkan ambisi untuk bergabung dengan NATO. Rencana tersebut juga berisi beberapa proposal yang mungkin ditolak Moskow dan mengharuskan pasukannya untuk mundur dari beberapa wilayah yang telah mereka rebut, menurut draf yang dilihat oleh Reuters.
Presiden Rusia Vladimir Putin, yang sebelumnya menolak untuk mengalah pada tuntutan teritorial dan keamanan utama Rusia, mengatakan pada hari Jumat bahwa rencana AS dapat menjadi dasar resolusi akhir untuk konflik yang telah berlangsung hampir empat tahun.
Ia mengatakan Kyiv menentang rencana tersebut, tetapi baik Kyiv maupun sekutu Eropanya tidak memahami realitas kemajuan Rusia di Ukraina.
Zelenskiy memperingatkan pada hari Jumat bahwa Ukraina berisiko kehilangan martabat dan kebebasannya – atau dukungan Washington – atas rencana perdamaian AS yang mendukung tuntutan-tuntutan utama Rusia.
Ketika ditanya tentang komentar Zelenskiy, Trump mengatakan bahwa ia telah memberi tahu Zelenskiy dalam sebuah pertemuan di Ruang Oval pada bulan Februari bahwa pemimpin Ukraina itu tidak "memiliki kemampuan" untuk mengakhiri konflik hanya dengan persyaratannya.
"Pada suatu titik, dia harus menerima sesuatu yang belum dia terima," katanya. "Saya pikir dia seharusnya membuat kesepakatan setahun yang lalu, dua tahun yang lalu. Kesepakatan terbaik akan terjadi jika kesepakatan itu tidak pernah dimulai."
