kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   -25.000   -1,30%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Pertikaian Donald Trump vs Elon Musk Jadi Bahan Lelucon di Rusia


Sabtu, 07 Juni 2025 / 12:30 WIB
Pertikaian Donald Trump vs Elon Musk Jadi Bahan Lelucon di Rusia
ILUSTRASI. Perseteruan terbuka antara Donald Trump dan Elon Musk memicu gelombang ejekan dan komentar sarkastik dari kalangan elite politik Rusia. REUTERS/Brian Snyder


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perseteruan terbuka antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan taipan teknologi Elon Musk tidak hanya menyita perhatian publik Amerika, tetapi juga memicu gelombang ejekan dan komentar sarkastik dari kalangan elite politik Rusia.

Beberapa pejabat tinggi bahkan menawarkan diri menjadi mediator, sementara yang lain menggoda Musk agar memindahkan bisnisnya ke Rusia.

"Datanglah ke Rusia, Elon!"

Salah satu komentar paling mencolok datang dari Senator nasionalis Dmitry Rogozin, mantan kepala badan antariksa Rusia, Roscosmos.

Melalui akun X milik Musk sendiri, Rogozin menulis: "Elon, jangan sedih! Jika kamu mengalami masalah yang tak teratasi di AS, datanglah ke sini. Di sini kamu akan menemukan rekan-rekan yang setia dan kebebasan penuh dalam kreativitas teknis."

Baca Juga: Hubungan Memanas! Elon Musk Serukan Pemakzulan Donald Trump

Dmitry Medvedev, mantan presiden Rusia yang kini menjabat sebagai pejabat tinggi Dewan Keamanan Nasional, juga bergabung dalam candaan politik ini. Ia menyatakan kesiapan Rusia untuk menjadi penengah dalam “konflik” antara “D dan E” (Trump dan Elon) dengan imbalan:

"Kami siap memfasilitasi kesepakatan damai antara D dan E dengan biaya yang masuk akal, dan menerima saham Starlink sebagai pembayaran. Jangan bertengkar, teman-teman!" tulisnya di X.

Tak ketinggalan, Margarita Simonyan, pimpinan media pro-Kremlin dan tokoh kunci propaganda Rusia, menyindir perpecahan tersebut sebagai bentuk baru dari budaya politik Amerika.

"Ini seperti Revolusi Industri Inggris. Hanya saja, arahnya terbalik," sindirnya.

Kirill Dmitriev, kepala Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), turut bersuara. Dikenal pernah mencoba menarik minat Musk untuk kerja sama dalam misi ke Mars, Dmitriev menulis:
"Mengapa kita tidak bisa rukun?"

Ia bahkan bertanya pada Grok, chatbot AI milik X, bagaimana cara agar Trump dan Musk bisa berdamai.

Baca Juga: Putri Elon Musk Sindir Perseteruan Ayahnya dengan Trump: 'Senang Saat Terbukti Benar'

Kremlin: Urusan Dalam Negeri AS

Meski banyak yang mengejek, pernyataan resmi datang dari juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov. Ia menyebut bahwa perseteruan tersebut adalah urusan internal Amerika Serikat.

"Presiden menangani banyak hal sekaligus, ada yang penting dan ada yang tidak begitu penting," kata Peskov, sembari menyatakan keyakinannya bahwa Trump dapat mengelola situasi tersebut.

Bagi sebagian kalangan nasionalis di Rusia, konflik ini dinilai membawa keuntungan strategis. Konstantin Malofeyev, seorang taipan garis keras yang pro-perang, menyatakan bahwa perseteruan internal AS merupakan peluang emas.

"Kita bisa bersyukur mereka sekarang tidak punya waktu untuk mengurusi kita," ujarnya. 

"Ini adalah saat terbaik untuk menyerang balik Ukraina." tambahnya.

Selanjutnya: Liverpool Lepas 7 Pemain Menjelang Musim Baru Premier League, Siapa Saja?

Menarik Dibaca: Ternyata Ini 6 Penyebab Muncul Keringat Berlebih Saat Tidur Malam




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×