Sumber: Daily Beast | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Presiden Rusia Vladimir Putin dinilai berada dalam posisi yang lebih baik daripada Donald Trump untuk bernegosiasi mengenai perang di Ukraina Jumat lalu. Hal tersebut diungkapkan oleh mantan Penasihat Keamanan Nasional presiden, John Bolton, pada hari Senin (18/8/2025).
Bolton juga menceritakan kepada The Daily Beast Podcast pengalamannya memberi pengarahan kepada presiden tentang pertemuan puncak penting lainnya dengan Putin pada tahun 2018—dan tantangan apa saja yang menyertainya.
"Biasanya, dia belum membaca materi pengarahan yang disiapkan, sungguh, oleh staf Dewan Keamanan Nasional dengan masukan dari semua departemen dan lembaga yang terdampak," ujar Bolton, yang bertugas di bawah Trump di pertengahan masa jabatan pertamanya, kepada pembawa acara Joanna Coles dalam podcast tersebut.
Dia menambahkan, praktik tersebut cukup standar di hampir semua kepresidenan di era modern.
"Dan semuanya disusun dengan susah payah, dan saya cukup yakin dia hanya membaca sedikit atau bahkan tidak membacanya sama sekali dalam kebanyakan kasus," tambahnya.
"Kami mencoba mengatur pengarahan dengan tingkat keberhasilan yang lebih tinggi atau lebih rendah sebelum kami berangkat dari Washington, tetapi terkadang itu cukup sulit," lanjut Bolton, mengenang persiapan di atas Air Force One saat terbang dari Skotlandia ke Finlandia pada Juli 2018.
Baca Juga: Trump Harap Putin Akhiri Perang Ukraina, Jalan Perdamaian Masih Penuh Ketidakpastian
Pada saat itu, Bolton memberi Trump pengarahan tentang isu-isu senjata strategis dan negosiasi dengan Rusia saat terbang dengan Air Force One.
"Dia sedang menonton pertandingan sepak bola FIFA di kabinnya, jadi saya harus bersaing untuk mendapatkan perhatian dengan itu,” kenang Bolton.
Pertandingan yang menarik perhatian Trump sore itu adalah final Piala Dunia putra di Moskow antara Prancis dan Kroasia.
Boton menilai, untuk pertemuan puncak hari Jumat di Alaska, Putin masih secara otomatis berada dalam kondisi yang lebih baik daripada Trump untuk membicarakan isu-isu yang bisa sangat rumit.
“Putin menghubunginya dengan sangat cepat, dan kemudian Trump memberinya kesempatan yang sempurna dengan mengundangnya untuk naik Beast, limusin kepresidenan, yang memberikan kesempatan dia berbicara empat mata selama beberapa menit," lanjutnya.
Baca Juga: Trump: Tidak Ada Kesepakatan dengan Putin soal Perang Ukraina