kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.741.000   2.000   0,12%
  • USD/IDR 16.443   -51,00   -0,31%
  • IDX 6.472   -43,68   -0,67%
  • KOMPAS100 929   2,96   0,32%
  • LQ45 729   2,37   0,33%
  • ISSI 202   -1,52   -0,74%
  • IDX30 380   0,83   0,22%
  • IDXHIDIV20 454   0,28   0,06%
  • IDX80 106   0,50   0,48%
  • IDXV30 109   0,90   0,83%
  • IDXQ30 124   0,29   0,23%

Trump Sebut Kanada sebagai Negara dengan Tarif Tertinggi di Dunia, Ini Faktanya


Senin, 17 Maret 2025 / 20:14 WIB
Trump Sebut Kanada sebagai Negara dengan Tarif Tertinggi di Dunia, Ini Faktanya
ILUSTRASI. Presiden Donald Trump kembali memicu kontroversi setelah mengklaim bahwa Kanada adalah salah satu negara dengan tarif tertinggi di dunia. REUTERS/Annabelle Gordon


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Donald Trump kembali memicu kontroversi setelah mengklaim bahwa Kanada adalah salah satu negara dengan tarif tertinggi di dunia. Namun, data dan analisis para ahli menunjukkan bahwa pernyataan tersebut tidak akurat.

Melalui unggahan panjang di platform Truth Social, Trump menyatakan bahwa Ontario, Kanada, telah menetapkan tarif 25% pada listrik yang masuk ke Amerika Serikat. Sebagai tanggapan, ia menginstruksikan Sekretaris Perdagangan AS untuk menambahkan tarif tambahan 25% menjadi total 50% pada impor baja dan aluminium dari Kanada.

Trump juga menuding Kanada menerapkan tarif "Anti-Petani Amerika" yang berkisar antara 250% hingga 390% pada berbagai produk susu dari AS. Ia mengancam akan meningkatkan tarif lebih lanjut pada 2 April dan bahkan menutup industri manufaktur otomotif di Kanada secara permanen jika tuntutannya tidak dipenuhi.

Baca Juga: Donald Trump Lakukan PHK Massal di VOA dan Media AS yang Didanai Pemerintah

Fakta: Kanada Bukan Negara dengan Tarif Tinggi

Meskipun Trump menegaskan bahwa Kanada termasuk negara dengan tarif tertinggi di dunia, data menunjukkan sebaliknya. Menurut Bank Dunia, pada tahun 2022, rata-rata tarif Kanada lebih rendah dibandingkan AS. Dari 137 negara yang dipublikasikan, Kanada menempati peringkat ke-102 dalam daftar negara dengan tarif tertinggi, jauh dari klaim Trump.

Scott Lincicome, Wakil Presiden bidang ekonomi umum dan perdagangan di Cato Institute, menyebut klaim Trump sebagai "omong kosong."

Namun, Daniel Schwanen, Wakil Presiden Senior di C.D. Howe Institute, mengakui bahwa kebijakan tarif tinggi Kanada pada produk susu dan unggas memang memberi sedikit kebenaran pada klaim Trump, tetapi tidak berlaku secara umum.

“Tidak benar jika orang beranggapan bahwa Kanada adalah negara dengan tarif tinggi, terutama terhadap produk-produk Amerika. Itu hanya berlaku untuk sebagian kecil perdagangan,” ujar Schwanen kepada CNN dikutip Unilad.

Baca Juga: Gara-Gara Kebijakan dan Tarif Trump, Turis Ramai-Ramai Batalkan Perjalanan ke AS

Eskalasi Ketegangan Perdagangan AS-Kanada

Trump telah lama terlibat dalam "perang dagang" dengan sekutu-sekutu AS, termasuk Kanada, Meksiko, dan Uni Eropa. Ia berpendapat bahwa kebijakan tarif tinggi akan menguntungkan warga dan bisnis AS, meskipun banyak pihak yang meragukan hal tersebut.

Hubungan antara AS dan Kanada semakin tegang setelah AS memberlakukan tarif 25% pada impor baja dan aluminium dari Kanada. Sebagai balasan, Kanada menerapkan tarifnya sendiri terhadap barang-barang AS.

Dalam upaya meredakan ketegangan, Trump bahkan menyarankan agar Kanada bisa menghindari kenaikan tarif sama sekali—dengan menjadi negara bagian ke-51 AS.

Situasi ini terus berkembang dan menjadi salah satu isu utama dalam hubungan perdagangan antara kedua negara.

Selanjutnya: IHSG Melemah pada Senin (17/3), Simak Proyeksinya untuk Selasa (18/3)

Menarik Dibaca: Bandung Hujan pada Pagi Hari, Ini Prakiraan Cuaca Besok (18/3) di Jawa Barat


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×