Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
TOKYO. Bisnis game akan menjadi andalan Sony Corp untuk mengembangkan perusahaan. Selama satu dekade terakhir, kinerja Sony berdarah-darah lantaran permintaan televisi buatan Jepang merosot.
Sony akan mengembangkan perangkat konsol video-game. Perusahaan yang dipimpin CEO Kazuo Hirai ini akan memamerkan perangkat Virtual Reality (VR) pada Electronic Entertainment (E3) di Los Angeles.
Virtual Reality merupakan perangkat game headwear seperti kacamata ski (goggle) yang membawa pecinta permainan langsung memandang medan game. Sony mengembangkan konsol ini dengan nama Project Morpheus.
Dengan mengembangkan perangkat ini, Sony seakan mencoba bersaing dengan Facebook, yang Maret lalu membeli perusahaan perangkat serupa bernama Oculus VR senilai US$ 2 miliar.
Mendatang, Sony akan memanfaatkan bisnis studio film dan televisinya untuk mengisi konten Project Morpheus. Sehingga, perangkat ini juga bisa dinikmati oleh non-gamers.
Mengembangkan bisnis game adalah niat Hirai sejak sebelum menduduki posisi CEO Sony dua tahun lalu. "PlayStation perlu menambah pengguna baru. Satu dekade dari sekarang, kacamata VR bakal ada di mana-mana," kata Hirai ketika itu.
Saat ini, bisnis game mencetak pertumbuhan kinerja terkuat di antara unit Sony lainnya. Kenaikan penjualan perangkat yang berhubungan dengan game melompat 53% di kinerja tahunan Sony. Kenaikannya lebih besar daripada penjualan smartphone Xperia yang naik 20%.