kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Soros arahkan radar investasinya ke emas


Jumat, 10 Juni 2016 / 07:11 WIB
Soros arahkan radar investasinya ke emas


Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Sanny Cicilia

NEW YORK. Lama absen dari dunia trading, investor kawakan George Soros dikabarkan kembali mengambil keputusan penting dalam strategi investasinya. Soros  terpikat untuk mencari keuntungan di tengah situasi ekonomi dunia yang tidak menentu.

Seperti diberitakan Wall Street Journal, Rabu (8/6), Soros Fund Management LLC, lembaga pengelola dana senilai US$ 30 miliar milik Soros dan keluarganya, memutuskan memangkas kepemilikan portofolio di saham dan mengalihkan ke emas serta saham perusahaan pertambangan emas. Strategi ini, menurut sumber Wall Street Journal, juga untuk mengantisipasi pelemahan di sejumlah pasar modal dunia.

Sebagai investor, Soros pun tetap memandang emas sebagai aset pengaman alias safe haven dalam situasi kacau seperti saat ini. Yang terpenting bagi Soros adalah mengambil sikap dari situasi yang dia hadapi.

Hal ini mengingatkan kembali pada aksi spekulasi Soros tahun 1992 saat bertaruh pada mata uang Inggris, poundsterling. Akibat aksinya kala itu, nama Soros mendadak kian tenar lantaran mampu mendulang untung sebesar US$ 1 miliar dalam waktu singkat.

Saat ini, Soros berpandangan ekonomi berada dalam tren bearrish. Jejak investasi emas Soros ditegaskan saat dia membeli 19,4 juta saham Barrick Gold Corp pada kuartal I 2016 senilai US$ 263,70 juta. Pada saat yang sama, Soros juga membeli saham Wheaton Corp.

Kekhawatiran Brexit

Sejauh ini, keputusan Soros memilih emas terbukti cukup tepat. Seperti ditulis Wall Street Journal, harga kontrak emas berjangka sepanjang tahun ini sudah menanjak 19%. Bahkan pada kuartal I 2016 saja, harga emas naik hingga 17% yang menjadikannya kenaikan kuartalan tertinggi sejak tahun 1986.

Permintaan emas sebagai safe haven terus meningkat seiring pelemahan dollar AS. Seperti diberitakan Bloomberg, 17 Mei lalu, perdagangan exchange traded funds (ETF) berbasis logam mulia sepanjang tahun ini telah menyentuh US$ 16 miliar.

Berenberg Gossler & Co, sebuah bank yang berbasis di Hamburg menyatakan pihaknya berencana meningkatkan kepemilikan aset pada emas. Sama seperti Soros, perusahaan ini yakin permintaan akan naik, seiring ketidakpastian hasil pemilu di Amerika Serikat (AS), dan hasil keputusan referendum masyarakat Inggris terhadap keikutsertaannya di Uni Eropa.

Harga emas kian menguat lantaran muncul spekulasi Bank Sentral AS tak akan terburu-buru mengetatkan suku bunga acuan.

Dalam pernyataannya, Soros menitik beratkan situasi di Inggris dan China. Bila Inggris memilih Brexit, disintegrasi Uni Eropa tidak bisa dihindarkan lagi. Sementara selain didera pelarian investasi asing, China menurut Soros, mengalami konflik internal dalam kepemimpinan politik yang akan menyulitkan membereskan masalah-masalah keuangannya.        




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×