kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.944.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.372   -48,00   -0,29%
  • IDX 8.003   66,95   0,84%
  • KOMPAS100 1.114   7,09   0,64%
  • LQ45 817   3,09   0,38%
  • ISSI 269   3,17   1,19%
  • IDX30 424   2,42   0,57%
  • IDXHIDIV20 491   2,64   0,54%
  • IDX80 123   0,54   0,44%
  • IDXV30 133   1,39   1,06%
  • IDXQ30 137   0,86   0,63%

South32 Ragukan Indonesia Bisa Ulangi “Kejutan Nikel” di Alumina


Kamis, 28 Agustus 2025 / 10:18 WIB
South32 Ragukan Indonesia Bisa Ulangi “Kejutan Nikel” di Alumina
ILUSTRASI. FILE PHOTO - The logo of Australian miner South32 can be seen at the venue of a media conference in Perth, Western Australia, November 18, 2015. REUTERS/David Gray/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - MELBOURNE. Perusahaan tambang diversifikasi asal Australia, South32 Ltd, menyatakan masih memantau perkembangan industri alumina di Indonesia untuk melihat apakah langkah hilirisasi pemerintah dapat memicu gejolak harga global seperti yang terjadi pada nikel.

CEO South32, Graham Kerr, mengatakan Indonesia berhasil menjadi pemasok nikel terbesar dunia setelah mendorong produksi berbiaya rendah dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Pemerintah Percepat Hilirisasi Bauksit, ANTAM dan BAI Jadi Motor Produksi Alumina

Strategi ini membuat sejumlah produsen di wilayah lain seperti Kaledonia Baru dan Australia terdesak hingga gulung tikar.

Kini, pemerintah Indonesia berupaya mereplikasi kesuksesan tersebut pada sektor lain, termasuk alumina.

Tahun lalu, Indonesia resmi menjadi net exporter alumina, produk setengah jadi hasil olahan bauksit yang kemudian diproses menjadi aluminium.

“Tantangan bagi kami adalah apakah mereka bisa melakukan di alumina apa yang mereka lakukan di nikel,” ujar Kerr dalam paparan analis, Kamis (28/8/2025).

Meski begitu, Kerr menilai ada keterbatasan. Tidak seperti nikel, industri alumina sulit mengandalkan pengembangan kawasan industri berskala besar karena proses pengolahannya menghasilkan limbah yang disebut red mud, yang harus dikelola dengan hati-hati.

Baca Juga: Jadi Investor Smelter Alumina Bareng Glencore, Indika (INDY) Masuk ke IPO Nanshan

“Jadi menurut saya ada kompleksitas tertentu yang akan membatasi skala pengembangan alumina di Indonesia,” tambahnya.

South32 sendiri melaporkan lonjakan laba bersih 75% pada tahun buku terakhir, ditopang oleh kinerja kuat divisi alumina serta harga komoditas yang lebih tinggi.

Selanjutnya: Fairy Event di Grow a Garden, Simak Jadwal untuk Event Terbaru ini

Menarik Dibaca: Renovasi Rumah Desa Tak Berhenti di Malang, Ini Daerah yang Masuk Daftar




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×