Reporter: Edy Can, The New York Times | Editor: Edy Can
Setelah Moody's kini giliran Standard & Poor's mencampakkan rating surat utang Nokia ke level sampah. S&P memangkas obligasi produsen Nokia ke level BB+ dari BBB- dengan outlook negatif.
Dalam siaran persnya, S&P mengatakan, produk Lumia yang baru diluncurkan ternyata tidak membantu kinerja Nokia. "Kami masih berharap pendapatan dari ponsel cerdas Lumia tumbuh tetapi tidak cukup untuk menambal penurunan pendapatan dari ponsel berbasis Symbian dalam beberapa tahun ke depan," kata S&P.
Asal tahu saja, Nokia berjuang dari keterpurukan dengan meluncurkan Lumia. Ponsel ini menggunakan sistem operasi milik Microsoft, Windows Phone 7. Di Amerika Serikat, Nokia bersama AT&T sangat agresif memasarkan Lumia 900.
Pemangkasan rating surat utang Nokia ini dilakukan setelah Samsung mengakhir dominasi produsen ponsel asal Finlandia ini. Samsung kini menjadi ponsel nomor satu di dunia.
Produsen ponsel asal Korea Selatan ini menjual 92 juta unit ponsel pada kuartal sebelumnya. Sementara berdasarkan laporan IHS iSuppli, Nokia hanya menjual 83 juta unit ponsel.