Sumber: Arab News | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - BOCA CHICA DAN MEDFORD COLONIA. SpaceX pada hari Kamis berencana untuk mencoba peluncuran Starship lagi, roket paling kuat di dunia yang sangat penting bagi rencana NASA untuk mendaratkan astronot di Bulan pada akhir dekade ini dan harapan Elon Musk untuk pada akhirnya menjajah Mars.
Dua upaya sebelumnya telah berakhir dengan ledakan, meskipun hal tersebut tidak selalu berarti buruk. Perusahaan telah mengadopsi pendekatan trial-and-error yang cepat untuk mempercepat pengembangan, dan strategi tersebut telah membawa kesuksesan di masa lalu.
Peluncuran dari lokasi peluncuran perusahaan di Texas tenggara dapat terjadi mulai pukul 7 pagi waktu setempat (1200 GMT), setelah Federal Aviation Administration (FAA) memberikan lampu hijau pada hari Rabu.
SpaceX akan menjalankan webcast di situsnya mulai tiga puluh menit sebelumnya.
Baca Juga: Amerika Serikat Berhasil Menjejakkan Kaki ke Bulan Lagi Setelah 50 Tahun
Ketika dua tahap Starship digabungkan, roket tersebut akan mencapai ketinggian 397 kaki (121 meter).
Super Heavy Booster-nya menghasilkan daya dorong sebesar 16,7 juta pon (74,3 Meganewton), hampir dua kali lipat dari roket terkuat kedua di dunia, Space Launch System (SLS) NASA.
Uji peluncuran ketiga Starship dalam konfigurasi bertumpuk penuh akan menjadi yang paling ambisius hingga saat ini.
Selain terbang lebih tinggi dan lebih jauh, tujuannya termasuk membuka dan menutup pintu muatan Starship untuk menguji kemampuannya mengirimkan satelit dan kargo lainnya ke luar angkasa.
Baca Juga: Telkom (TLKM) Rogoh Kocek Hingga Rp 3,5 Triliun untuk Bangun Satelit Merah Putih 2
SpaceX juga bertujuan untuk menyalakan kembali mesin di luar angkasa, dan melakukan tes di dalam pesawat yang akan membantu membuka jalan bagi Starship di masa depan untuk saling mengisi bahan bakar di orbit.
Lintasan yang direncanakan dari kapal luar angkasa adalah mencapai orbit, kemudian melakukan pendaratan terkendali di Samudera Hindia, hanya satu jam setelah peluncuran.
SpaceX telah mengembangkan prototipe Starship sejak 2018, dan pengujian awalnya hanya melibatkan lompatan singkat pada tahap atas, yang juga disebut sebagai Starship.