Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Wilayah ini merupakan penghasil dua pertiga jeruk Spanyol, yang merupakan salah satu eksportir jeruk terbesar di dunia.
Badai yang memicu banjir ini kini bergerak ke arah timur laut, dengan peringatan cuaca buruk masih berlaku di beberapa wilayah.
Perdana Menteri Pedro Sanchez mengunjungi pusat koordinasi penyelamatan di L'Eliana, dekat Valencia, dan mengimbau warga untuk tetap di rumah karena ancaman cuaca buruk yang berlanjut. "Yang terpenting saat ini adalah menyelamatkan nyawa sebanyak mungkin," kata Sanchez.
Baca Juga: Banjir Bandang di Valencia Spanyol Menelan Korban 62 Orang
Di Utiel, sekitar 85 km dari Valencia, banjir dari sungai Magro menyebabkan air setinggi tiga meter masuk ke dalam rumah. Wali Kota Utiel, Ricardo Gabaldon, melaporkan enam korban jiwa di kota tersebut, sebagian besar merupakan lansia atau penyandang disabilitas yang tidak mampu menyelamatkan diri.
Warga mulai membersihkan rumah mereka pada Kamis, dengan peralatan rumah tangga dan perabotan yang rusak menumpuk di jalanan. "Kesedihan kami untuk mereka yang telah meninggal," kata Encarna, seorang warga, sembari menangis di dekat rumahnya yang rusak. "Tapi kami masih hidup."
Banjir juga merusak lahan pertanian dan membunuh ternak. Javier Iranzo dan Ana Carmen Fernandez, pasangan peternak, melaporkan bahwa banjir telah menghancurkan peternakan babi mereka, dengan 50 hewan tenggelam.
Baca Juga: Apa Itu El Nino dan Seperti Apa Dampaknya di Indonesia?
Mereka memperkirakan kerugian mencapai ratusan ribu euro dan meski pemerintah menjanjikan bantuan, mereka khawatir apakah akan menerima cukup dukungan untuk memulihkan keadaan.