Reporter: Dyah Megasari, BBC, Reuters |
MADRID. Spanyol berusaha keras mengikuti aturan komisi Uni Eropa yang mewajibkan negeri ini melakukan penghematan besar-besaran untuk mendapatkan dana bailout.
Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy, akan membeberkan rencana penghematan demi menyeimbangkan anggaran negara di parlemen hari ini. Rencana pidato Rajoy tersebut diwarnai oleh aksi ribuan pekerja tambang yang berkumpul di ibu kota Madrid. Mereka memprotes rencana pemotongan subsidi tambang.
Salah satu rencana penghematan yang diusung oleh kepemimpinan Rajoy adalah kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) dan pemotongan anggaran jaminan sosial serta tunjangan penganggur.
Menteri Anggaran Spanyol, Cristobal Montoro sudah menyosialisasikan soal kenaikan PPN ini kepada komunitas bisnis di seluruh negeri.
Menteri Anggaran Spanyol, Cristobal Montoro sudah menyosialisasikan soal kenaikan PPN ini kepada komunitas bisnis di seluruh negeri.
"Jika semua yang wajib pajak membayar PPN, maka kenaikan PPN tidak akan terlalu banyak," klaim Montoro.
Sebelumnya, para menteri keuangan negara-negara zona euro telah sepakat untuk menyediakan pinjaman £24 miliar bagi bank-bank bermasalah Spanyol akhir bulan ini. Uni Eropa juga memberi waktu tambahan bagi Madrid hingga 2014 untuk memenuhi target anggarannya.
Ancaman PHK pekerja tambang
Seiring dengan persiapan pidato, ribuan pekerja tambang di Spanyol menyiapkan amunisi unjuk rasa besar-besaran di Madrid dan diharapkan diikuti oleh 25.000 orang.
Sebagian besar pekerja tambang berjalan kaki ratusan kilometer dari wilayah utara Spanyol di mana aksi protes di luar tambang-tambang batubara berujung bentrokan dengan polisi. Mereka menyatakan kecewa dengan rencana pemotongan subsidi tambang batu bara dari 301 juta euro tahun lalu menjadi 111 juta euro tahun ini.
Serikat pekerja memperkirakan pemangkasan anggaran ini akan membuat sedikitnya 30.000 orang kehilangan pekerjaan. Namun pemerintah Spanyol menilai negara sudah membayar subsidi secara tidak proporsional untuk usaha kecil dan sektor yang kurang menguntungkan.
"Kami tak mengharapkan sambutan seperti ini," tukas seorang pekerja tambang berusia 22 tahun, Roberto Quintas.
Spanyol memang tengah menghadapi dilema besar layaknya negara-negara lain di Benua Biru yang mengharapkan kucuran bailout untuk menghindari kebangkrutan.