Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri perjudian telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sponsor di jersey pertandingan pemain di Premier League. Kontrak sponsor yang menggiurkan dari perusahaan judi telah memberikan suntikan finansial yang signifikan kepada klub-klub sepak bola di tengah persaingan pendapatan yang ketat.
Namun, era ini diperkirakan akan berakhir setelah klub-klub top di Premier League setuju untuk menarik sponsor judi dari kaos pemain mulai musim 2026-27. Pertanyaan yang muncul adalah, seberapa besar perubahan yang akan terjadi?
Apakah klub dapat mengisi kesenjangan finansial yang ditinggalkan oleh pelarangan ini, atau apakah sponsor akan menemukan cara untuk mengakali aturan baru tersebut?
Akhir dari Era Sponsor Judi pada Kaos Pemain
Mengutip the atletic, klub-klub Premier League telah sepakat untuk menghentikan penggunaan sponsor judi pada bagian depan kaos mereka mulai musim 2026-27. Keputusan ini sejalan dengan langkah yang diambil oleh liga-liga sepak bola di Eropa seperti Serie A di Italia dan La Liga di Spanyol yang telah lebih dahulu melarang sponsor judi pada kaos pemain.
Baca Juga: Manchester United: Klub dengan Pemain Paling Banyak Terkena Cedera di Premier League
Namun, meskipun aturan ini akan diterapkan, banyak yang meragukan apakah akan terjadi perubahan signifikan dalam cara sponsor bekerja dengan klub-klub sepak bola.
Dampak Finansial bagi Klub Premier League
Keputusan untuk melarang sponsor judi pada kaos pemain dapat berdampak signifikan terhadap pendapatan komersial klub, terutama bagi klub-klub yang berada di luar "Big Six" seperti Arsenal, Manchester United, Manchester City, Chelsea, Tottenham Hotspur, dan Liverpool.
Klub-klub besar ini sudah tidak lagi mengandalkan sponsor judi pada kaos mereka sejak lama, namun bagi klub-klub lain di Premier League, sponsor judi merupakan sumber pendapatan penting.
Menurut data, sponsor judi biasanya menawarkan sekitar 20% lebih banyak pendapatan dibandingkan sponsor non-judi, terutama bagi klub yang baru dipromosikan ke Premier League.
Daniel Haddad, kepala strategi komersial di agensi olahraga Octagon, memperkirakan bahwa klub-klub yang baru dipromosikan ke Premier League dapat menerima sekitar £5 juta hingga £6 juta dari sponsor kaos depan.
Jika sponsor non-judi yang mengambil alih, pendapatan ini bisa turun menjadi £2,5 juta hingga £3 juta. Hal ini menunjukkan bahwa pelarangan sponsor judi akan memberikan tekanan finansial yang besar bagi klub-klub kecil dan menengah yang memiliki pendapatan komersial lebih rendah dibandingkan "Big Six."
Baca Juga: Cole Palmer, Bintang Muda Chelsea Berpeluang Besar Raih Ballon d'Or
Alternatif Sponsor untuk Klub
Meskipun pelarangan sponsor judi pada kaos pemain akan diterapkan, bukan berarti perusahaan judi akan sepenuhnya hilang dari sepak bola Inggris. Larangan tersebut hanya berlaku untuk sponsor di bagian depan kaos, sementara sponsor pada lengan kaos atau elemen lainnya seperti papan reklame elektronik dan backdrop televisi masih diperbolehkan.
Dengan demikian, banyak pihak memperkirakan bahwa sponsor judi akan beralih ke aset-aset ini, seperti yang telah terjadi di India dengan klub-klub yang menggunakan sponsor yang mirip dengan perusahaan judi.
Selain itu, industri lain seperti teknologi keuangan (fintech), cryptocurrency, dan perusahaan-perusahaan global seperti maskapai penerbangan dan dewan pariwisata diperkirakan akan mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh perusahaan judi.
Misalnya, maskapai penerbangan dan dewan pariwisata semakin melihat kemitraan olahraga sebagai cara untuk mempromosikan destinasi mereka secara global, seperti yang terlihat pada kesepakatan Fulham dengan Mongolia baru-baru ini.
Potensi Munculnya Kembali Sponsor Cryptocurrency
Meskipun pasar cryptocurrency mengalami penurunan signifikan pada 2022, ada kemungkinan industri ini kembali menjadi sponsor utama dalam sepak bola.
Baca Juga: Bintang Real Madrid Kylian Mbappe Terseret Kasus Dugaan Pemerkosaan
Beberapa perusahaan cryptocurrency yang bertahan selama "crypto winter" diperkirakan akan mulai berinvestasi kembali, seperti yang terlihat dengan keterlibatan Kraken dan OKX di McLaren F1 dan Manchester City. Namun, ini sangat tergantung pada kondisi pasar, dan volatilitas industri ini bisa menjadi tantangan.
Untuk mengatasi potensi penurunan pendapatan dari pelarangan sponsor judi, klub-klub Premier League diperkirakan akan menjadi lebih kreatif dalam memanfaatkan aset-aset mereka. Kaos latihan, yang sebelumnya tidak terlalu menonjol, kini menjadi lebih menarik bagi sponsor karena eksposur yang diperoleh melalui platform digital dan media sosial.
Selain itu, tren mode dan gaya hidup juga memberikan peluang bagi klub-klub untuk menarik sponsor melalui pakaian kasual yang digunakan di luar lapangan.