kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Spotify Bakal Kembali PHK 1.500 Karyawan


Senin, 04 Desember 2023 / 15:52 WIB
Spotify Bakal Kembali PHK 1.500 Karyawan
ILUSTRASI. Spotify akan kembali pankas 1.500 karyawan dan ini menjadi PHK ketiga perusahaan di tahun ini


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - STOCKHOLM. Raksasa streaming musik, Spotify, akan melakukan pemangkasan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.500 karyawan. Jumlah ini setara 17% dari jumlah karyawan Spotify.

PHK ini dilakukan untuk menurunkan biaya perusahaan. Ini adalah PHK ketiga, setelah Spotify memecat 600 karyawan pada bulan Januari, dan 200 lagi di bulan Juni.

Setelah serangkaian PHK pada awal tahun yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan teknologi, beberapa perusahaan telah mulai mengurangi tenaga kerja lagi. Hal tersebut juga dilakukan Amazon hingga LinkedIn milik Microsoft.

Dalam sebuah surat kepada karyawannya, CEO Spotify Daniel Ek mengatakan, perusahaan mempekerjakan lebih banyak orang pada tahun 2020 dan 2021 karena biaya modal yang lebih rendah dan meskipun outputnya meningkat, sebagian besar hal ini terkait dengan memiliki lebih banyak sumber daya.

Baca Juga: Bank di Inggris Raya, Lloyds Bank Merombak Bisnis, 2.500 Pekerja Terancam PHK

Pada kuartal ketiga, Spotify memperoleh keuntungan, dibantu oleh kenaikan harga layanan streaming dan pertumbuhan pelanggan di semua wilayah. Spotify memperkirakan jumlah pendengar bulanannya akan mencapai 601 juta pada kuartal terakhir.

Ek menambahkan kepada Reuters saat itu bahwa Spotify masih fokus pada efisiensi untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan.

Pada hari Senin, dia mengatakan, pengurangan sebesar ini akan terasa besar mengingat laporan pendapatan positif dan kinerjanya baru-baru ini.

“Dari sebagian besar metrik, kami lebih produktif namun kurang efisien. Kami harus melakukan keduanya,” kata Ek.

“Kami memperdebatkan pengurangan yang lebih kecil sepanjang tahun 2024 dan 2025,” kata Ek. “Namun, mengingat kesenjangan antara tujuan finansial kami dan biaya operasional kami saat ini, saya memutuskan bahwa tindakan substansial untuk menyesuaikan biaya kami adalah pilihan terbaik untuk mencapai tujuan kami,” pungkas Ek.



TERBARU

[X]
×