Sumber: The Straits Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pengawas keamana siber Kanada, Citizen Lab, menemukan keberadaan spyware baru buatan Israel yang telah digunakan untuk menargetkan jurnalis dan politisi oposisi di beberapa negara.
Menurut Citizen Lab, spyware baru Israel ini dibuat oleh perusahaan yang kurang populer bernama QuaDream. Perusahaan ini didirikan oleh mantan pejabat militer Israel dan veteran NSO Group, pencipta spyware Pegasus yang fenomenal.
Dalam pantauannya, Citizen Lab mengatakan telah mengidentifikasi setidaknya lima orang yang menjadi sasaran spyware dan eksploitasi QuaDream di Amerika Utara, Asia Tengah, Asia Tenggara, Eropa, dan Timur Tengah.
Baca Juga: Badan Buruh PBB Selidiki Dugaan Eksploitasi Pekerja Palestina di Israel
"Setelah ditempatkan di ponsel atau komputer pengguna, spyware QuaDream dapat merekam audio dari panggilan telepon, merekam suara eksternal dari mikrofon perangkat, mengambil gambar dari kamera, dan mencari file perangkat, semuanya tanpa sepengetahuan pengguna," kata Citizen Lab, seperti dikutip The Straits Times.
Spyware jenis ini juga dapat menghasilkan kode autentikasi dua faktornya sendiri untuk memungkinkan akses berkelanjutan ke akun cloud pemilik perangkat.
QuaDream bahkan juga menyertakan fitur penghancuran diri untuk menyembunyikan keberadaan sebelumnya setelah tidak lagi digunakan.
Baca Juga: PBB: Sumbangan untuk Pegungsi Palestina Semakin Sedikit
Sementara ini Citizen Lab mengidentifikasi server QuaDream di 10 negara yang menerima data dari perangkat korban, termasuk Israel, Meksiko, Uni Emirat Arab, dan Bulgaria.
Mereka juga telah memasarkan spyware dan layanannya ke klien pemerintah di Arab Saudi, Meksiko, Ghana, Indonesia dan Maroko.
Spyware seperti Pegasus telah banyak digunakan oleh pemerintah dan aktor lain untuk memata-matai lawan, media, dan aktivis. Program tersebut dapat ditempatkan di komputer dan ponsel dengan metode phising dan mengirimkan informasi di ponsel kembali ke operator tanpa sepengetahuan pengguna.