kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Stewart - Lynda Resnick: Bisnis bunga di AS (2)


Kamis, 22 Maret 2012 / 06:16 WIB
ILUSTRASI. Kementerian ESDM menyebutkan, kesepakatan smelter Freeport dan Tsingshan ditargetkan tercapai akhir bulan Maret ini.


Sumber: Harian KONTAN, 7 Maret 2012 | Editor: Catur Ari

Pasangan suami istri Stewart dan Lynda Resnick perlu waktu tahunan untuk menjadi penguasa bisnis pemesanan bunga di Amerika Serikat. Ketatnya persaingan bisnis bunga awal tahun 1990 membuat pasangan ini memperlebar bisnis dengan akuisisi perusahaan bunga lain. Ambisi keduanya baru terwujud tahun 1997, ketika membeli Redbook Florist Service, setelah gagal membeli Florists Transwolrd Delivery Association dengan tawaran yang tinggi.

Stewart dan Lynda Resnick membentuk imperium bisnis konglomerasi mereka pada tahun 1979. Pasangan yang menikah tahun 1972 ini sepakat melepas bisnis yang mereka miliki sebelumnya, karena tidak berkembang dan posisi di tempat bekerja. Stewart melepas posisinya sebagai Presiden Direktur American Protection Industries dan Lynda melepas posisinya sebagai pemilik agen iklan.

Memulai kerajaan bisnisnya, Resnick membeli Teleflora LLC, sebuah perusahaan pemesanan bunga lewat kawat (wire) setelah perusahaan itu beberapa kali berpindah tangan. Teleflora menggunakan teknologi wire tahun 1910 ketika dua toko bunga terbesar di Amerika Serikat (AS) setuju memakai telegraf untuk pemesanan bunga dengan biaya tambahan. Penggunaan telegraf ini menjadi awal lahirnya Florists Transworld Delivery Association (FTD).

Setahun setelah akuisisi, Resnick memperkenalkan konsep wadah kenang-kenangan dan merevolusi bisnis pengiriman bunga. Masyarakat bisa memesan bunga melalui wire dalam vas khusus atau keranjang, karangan bunga untuk melayat orang meninggal selain pemesanan beberapa tangkai bunga.

Teleflora membentuk divisi teknologi tahun 1987. Divisi ini menyediakan sistem komputer bagi para anggota ritel dengan software khusus yang dirancang untuk toko bunga dan line kredit, yang memungkinkan para anggota memproses pembelian bunga dengan kartu kredit. Teleflora juga menerbitkan majalah yang memberi penghargaan bagi usaha bunga ritel.

Awal tahun 1990-an persaingan penjualan bunga kian ketat. Hal ini karena pelanggan memiliki alternatif cara pemesanan bunga selain menggunakan wire. Kala itu, nomor telepon bebas pulsa menjadi pesaing utama selain pemesanan dengan katalog dan layanan pengiriman online.

Untuk mengatasi hal tersebut, tahun 1993, induk usaha Teleflora mengajukan penawaran pertama dari tiga kali penawaran FTD. Bila akuisisi ini sukses, maka Teleflora akan mendominasi pasar penjualan bunga.

Setahun kemudian, dewan FTD menolak tawaran final Teleflora sebesar US$ 175 juta, yang terdiri dari US$ 140 juta uang tunai dan utang FTD US$ 35 juta. Dewan FTD malah menerima tawaran dari Perry Capital Inc, koperasi toko bunga nirlaba, yang mengajukan penawaran lebih rendah. Usaha ini kemudian menjadi bagian FTD Inc, perusahaan nirlaba.

Hasrat pasangan suami istri Resnick menguasai jaringan toko bunga terbesar di AS akhirnya terwujud di tahun 1997, dengan membeli Redbook Florist Service. Tahun berikutnya, Teleflora mengakuisisi Daisy System yang mengembangkan sistem komputerisasi pengelolaan toko untuk pengecer. Dengan membangun sistem ini, Teleflora memperkenalkan layanan Teleflorist online pada Oktober 2000.

Sistem baru ini mengelola 27.000 anggota Teleflora dalam web dan e-commerce yang menyediakan layanan pemrosesan kartu kredit, e-mail pengingat hadiah, dan buku alamat online untuk pelanggan. Tidak seperti pesaing FTD.com, pendekatan Teleflora adalah untuk membantu anggotanya mendirikan usaha mereka sendiri secara online dan untuk mempertahankan pelanggan mereka sekaligus 100% pendapatan mereka.


(Bersambung)



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×