Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Sebuah kota di China dengan hanya delapan kasus virus corona baru dituduh mencegat pengiriman masker bedah menuju kota dengan 400 kasus, yang memicu kemarahan di media sosial.
Rumahsakit di kota besar dan kecil di Tiongkok sedang mencari persediaan peralatan khususnya masker. Sebab, jumlah kasus virus corona terus bertambah, mendekati angka 30.000 orang.
Melansir Reuters, media milik Pemerintah China melaporkan, Pemerintah Kota Dali, di Provinsi Yunnan, Barat Daya China, dituding melakukan "permintaan darurat" atas pengiriman masker yang menuju Kota Chongqing.
Baca Juga: Malaysia melaporkan kasus pertama penularan virus corona dari manusia ke manusia
Pemerintah Chongqing mendesak Dali untuk mengembalikan masker mereka. Tapi, Pemerintah Dali mengatakan pada Rabu (5/2), mereka telah membagikan 598 kotak masker tersebut sehingga tidak bisa mengambilnya.
Perbuatan Pemerintah Dali itu menimbulkan kemarahan luas di media sosial China, dengan banyak pengguna menuduh kota itu melakukan pencurian.
China memang sedang menghadapi masalah pasokan peralatan medis, karena kasus infeksi dan jumlah kematian terus meningkat. Bahkan stok di rumahsakit di Wuhan semakin menipis.
Baca Juga: Begini cara Facebook, Twitter, dan TikTok tangkal hoaks virus corona
Kota, yang jadi pusat penyebaran virus corona baru dan memiliki lebih dari 10.000 kasus infeksi terkonfirmasi, ini telah meminta dukungan publik untuk pasokan peralatan pelindung, seperti masker dan pakaian.
Pemerintah China, Sabtu (1/2) mengatakan, Perdana Menteri Li Keqiang sudah meminta Uni Eropa untuk membantu China mendapatkan pasokan medis yang mendesak.