Sumber: Bloomberg | Editor: Asnil Amri
PARIS. Perusahaan asuransi Storebrand ASA memutuskan tak mau lagi berinvestasi di sebagian perusahaan minyak sawit. Alasan itu disampaikan setelah perusahaan asuransi terbesar kedua di Norwegia itu menemukan adanya pelanggaran dalam pengelolaan lingkungan.
"Pendorong utama deforestasi di daerah tropis sering kali karena pembukaan perkebunan kelapa sawit baru," kata Christine Meisingset, kepala investasi berkelanjutan di perusahaan asuransi tersebut dalam sebuah pernyataan.
Ia bilang, Storebrand lebih suka berinvestasi di perusahaan yang mendorong pendekatan industri yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Sebelumnya, perusahaan yang berbasis di Oslo ini juga menghentikan investasinya di sektor batu bara. Jauh sebelum itu, perusahaan juga telah memasukkan bisnis tembakau sebagai daftar hitam investasinya.
"Perubahan iklim adalah risiko yang paling komprehensif untuk keberlanjutan, dan perlindungan hutan terutama hutan tropis sangat penting untuk mengurangi dampak perubahan iklim," tegas Meisingset. Hasil risetnya menemukan, ada 11 produsen kelapa sawit yang masuk daftar hitamnya.
Sayangnya, perusahaan enggan menyebutkannya. Namun, perusahaan berencana untuk melanjutkan dialog dengan mereka. Sebagaimana diketahui, perusahaan kelapa sawit terbesar ada di Indonesia dan Malaysia, sebagai produsen kelapa sawit terbesar dunia.
Ada beberapa perusahaan skala besar yang beroperasi di dua negara tersebut, seperti Sime Darby Bhd , Wilmar International Ltd dan Indofood Agri Resources Ltd.