kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Studi: Virus corona menyebar ke seluruh dunia sejak awal epidemi


Kamis, 07 Mei 2020 / 00:10 WIB
Studi: Virus corona menyebar ke seluruh dunia sejak awal epidemi


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Sebuah analisis genetik atas sampel lebih dari 7.500 orang yang terinfeksi Covid-19 menunjukkan, virus corona baru menyebar dengan cepat ke seluruh dunia akhir tahun lalu dan beradaptasi dengan inang manusia.

Studi para ilmuwan di Genetics Institute University College London (UCL) menemukan, hampir 200 mutasi genetik berulang dari virus corona baru bernama SARS-CoV-2, yang memperlihatkan bagaimana virus itu bisa berkembang ketika menular pada orang.

Francois Balloux, profesor UCL yang ikut memimpin penelitian, mengatakan, hasil analisis menunjukkan, sebagian besar keragaman genetik global dari virus yang menyebabkan Covid-19 ditemukan di semua negara yang paling terpukul wabah.

Itu menunjukkan, virus corona sudah menular secara luas di seluruh dunia sejak awal epidemi.

Baca Juga: Asa, peneliti Belanda temukan antibodi yang bisa netralkan virus corona

“Semua virus bermutasi secara alami. Mutasi pada diri mereka sendiri bukanlah hal yang buruk dan tidak ada yang menunjukkan SARS-CoV-2 bermutasi lebih cepat atau lebih lambat dari yang diharapkan,” kata Balloux, Rabu (6/5), seperti dikutip Reuters.

"Sejauh ini, kita tidak bisa mengatakan, apakah SARS-CoV-2 menjadi lebih atau kurang mematikan dan menular," ujar dia

Dalam studi lainnya, para ilmuwan di Universitas Glasgow, Inggris, yang juga menganalisis sampel SARS-CoV-2 menyebutkan, temuan mereka menunjukkan, penelitian sebelumnya yang menyatakan ada dua jenis virus berbeda adalah tidak akurat.

Sebuah studi pendahuluan oleh para ilmuwan China pada Maret lalu menunjukkan, ada dua jenis virus corona baru yang menyebabkan infeksi di Tiongkok, yang satu lebih "agresif" dari yang lain.

Baca Juga: Temukan antibodi corona, Israel cari produsen yang mau produksi massal



TERBARU

[X]
×