kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sudah beri vaksin corona sejak Juli 2020, China klaim dapat restu WHO


Sabtu, 26 September 2020 / 07:56 WIB
Sudah beri vaksin corona sejak Juli 2020, China klaim dapat restu WHO
ILUSTRASI. China telah memberikan vaksin virus corona eksperimental kepada ratusan ribu orang sejak Juli 2020 dan mengklaim sudah diresttui WHO.


Sumber: CNN,Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China memperoleh "pengertian dan dukungan" dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelum memulai program penggunaan darurat untuk kandidat vaksin corona (Covid-19). Demikian ungakp pejabat Komisi Kesehatan China, Jumat (25/9).

China telah memberikan vaksin virus corona eksperimental kepada ratusan ribu orang sejak Juli 2020 di bawah program penggunaan darurat yang disetujui oleh pemerintah China, sebelum keamanan dan kemanjurannya dibuktikan oleh uji klinis.

Beberapa ahli dan pengembang vaksin di Barat telah memperingatkan terhadap otorisasi dini vaksin virus corona sebelum uji coba tahap terakhir selesai.

Baca Juga: WHO: Angka kematian Covid-19 global bisa 2 juta sebelum vaksin digunakan secara luas

Zheng Zhongwei, seorang pejabat Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan, kabinet China, Dewan Negara, menyetujui rencana uji coba untuk penggunaan darurat vaksin Covid-19 pada akhir Juni.

"Setelah persetujuan, kami mengomunikasikan dan memberi tahu perwakilan terkait dari kantor WHO di China dan memperoleh pemahaman dan dukungan dari WHO," katanya dalam konferensi pers.

CNN telah menghubungi kantor perwakilan WHO di Beijing untuk memberikan komentar.

China telah menjadi salah satu pemain terbesar dalam perlombaan global untuk mengembangkan vaksin virus corona. Saat ini China memiliki 11 vaksin dalam uji klinis dan empat dalam uji coba tahap 3.

Secara global, ada 38 vaksin dalam uji coba manusia, sembilan di antaranya telah mencapai tahap pengujian terakhir, menurut WHO.

Bulan lalu, Zheng mengungkapkan dalam wawancara dengan CCTV, China telah menggunakan vaksin virus corona eksperimental pada orang-orang dalam profesi "berisiko tinggi" sejak 22 Juli.

Pekerja yang berisiko tinggi terpapar virus, termasuk personel medis garis depan, personel pencegahan epidemi, staf medis di klinik demam, dan petugas bea cukai dan perbatasan, memenuhi syarat untuk menerima vaksin uji coba tersebut.

Vaksin, yang belum menyelesaikan uji coba tahap 3, dikembangkan oleh Biotec, perusahaan milik China  yang dikenal sebagai Sinopharm.

Baca Juga: Vaksin corona Sinovac diperkirakan siap disebar ke seluruh dunia pada awal 2021




TERBARU

[X]
×