kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.820   -41,00   -0,24%
  • IDX 6.442   73,17   1,15%
  • KOMPAS100 923   0,44   0,05%
  • LQ45 723   -0,82   -0,11%
  • ISSI 202   3,78   1,91%
  • IDX30 377   -0,84   -0,22%
  • IDXHIDIV20 459   0,93   0,20%
  • IDX80 105   -0,21   -0,20%
  • IDXV30 112   0,60   0,54%
  • IDXQ30 124   -0,13   -0,11%

Sudah jadi pandemi global, Jerman: Kita belum mencapai puncak wabah corona


Kamis, 05 Maret 2020 / 22:24 WIB
Sudah jadi pandemi global, Jerman: Kita belum mencapai puncak wabah corona
ILUSTRASI. Sebuah pengumuman dalam bahasa Jerman yang menyatakan, masker dan pembersih tangan sudah habis, terlihat di sebuah apotek di Berlin, Jerman, 29 Februari 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BERLIN. Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan, wabah virus corona baru sudah menjelma jadi "pandemi global", dan memperingatkan bahwa yang lebih buruk akan datang.

Menurut Spahn, situasi di Jerman dan seluruh Eropa telah berubah secara drastis dalam beberapa hari terakhir. Negeri panser sendiri melaporkan kenaikan tajam hingga 240 kasus Covid-19.

"Wabah virus corona di Tiongkok telah menjadi pandemi global," kata Spahn kepada anggota Parlemen Jerman di Berlin, Rabu (4/3). "Situasinya berubah sangat cepat," ujarnya.

Baca Juga: Virus corona merajalela, Singapura bersiap hadapi jumlah kasus lebih banyak

"Yang jelas adalah kita belum mencapai puncak wabah," imbuh Spahn seperti dikutip South China Morning Post. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejauh ini belum menyatakan pandemi.

Di Jerman, Spahn menyatakan, tetap fokus pada upaya penanggulangan dan memperlambat penyebaran virus corona. Termasuk, mengarantina orang yang terjangkit Covid-19 dan membatalkan pertemuan besar seperti pameran dagang.

"Keselamatan publik menjadi yang utama, termasuk di atas kepentingan ekonomi," tegas Spahn.

Dia menambahkan, Pemerintah Jerman juga memperbarui pedoman medis untuk memastikan petugas kesehatan memusatkan upaya pada kasus yang paling akut jika wabah virus corona memburuk.

Baca Juga: Kim Jong Un kirim surat untuk hibur Korea Selatan yang terkena wabah corona

Itu juga bisa berarti, operasi yang tidak mendesak mungkin ditunda. Tapi, Spahn menekankan, "kita belum sampai di sana".

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri Jerman mengumumkan larangan ekspor alat pelindung medis untuk menghindari kekurangan masker, sarung tangan, dan persediaan lain untuk petugas kesehatan.

“Hari-hari dan minggu-minggu berikutnya akan menjadi tantangan. Akan ada pembatasan pada kehidupan sehari-hari di daerah yang terkena dampak dan itu bisa menyebabkan stres,” kata Spahn.



TERBARU

[X]
×