Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tri Adi
Minuman keras memang dekat dengan masyarakat Thailand. Tak heran walau sudah sukses di bisnis asuransi, Vanich Chaiyawan tetap bermain di jalur minuman beralkohol itu. Chaiyawan melakukan berbagai ekspansi agar bisa menguasai pangsa pasar di Thailand. Chaiyawan juga digadang-gadang merupakan pebisnis yang dekat dengan keluarga kerajaan dan pemerintahan Thailand. Total kekayaan Chaiyawan hingga kini diperkirakan mencapai US$ 2,8 miliar.
SELAIN asuransi, miliarder asal Thailand, Vanich Chaiyawan mempunyai ketertarikan terhadap bisnis minuman keras. Ia memiliki perusahan Thailand Asia Pacific Brewery Company Limited yang menjual bir di pasar Asia.
Nama Chaiyawan memang cukup dekat dengan dunia minuman alkohol. Keluarga Chaiyawan disebut-sebut menjadi bagian dari kelompok lima harimau (Five Tigers), salah satu kelompok pebisnis yang berpengaruh di Thailand. Kelompok Five Tigers ini juga yang menghasilkan minuman keras khas Thailand, yakni Mekong.
Kelompok ini cukup dekat dengan keluarga kerajaan dan pemerintahan Thailand. Makanya produksi minuman keras selalu melekat dengan Five Tigers. Namun di tahun 1960-an, Pemerinttah Thailand membebaskan produksi minuman ke publik. Alhasil persaingan minuman alkohol menjadi lebih ketat. Di sinilah Chaiyawan mulai melirik bisnis asuransi.
Pada tahun 1970, Chaiyawan bergabung dengan Thai Life Insurance sampai akhirnya sukses. Dari perusahaan ini ia menjadi presiden direktur hingga akhirnya memegang saham saham mayoritas di perusahaan itu.
Di saat Chaiyawan sukses di bisnis asuransi, ayah delapan anak ini masih belum bisa melupakan dunia bisnis minuman alkohol. Sebagian kecil kekayaannya diinvestasikan ke saham Thai Beverage (ThaiBev) yang merupakan salah satu perusahaan minuman terbesar di Asia Tenggara dengan pabrik penyulingan di Thailand, Skotlandia dan China. Bersama keluarganya, Chaiyawan memiliki 1% saham di Thai Beverage.
Pada tahun 1993, Chaiyawan mendirikan Thailand Asia Pacific Brewery Company Limited (TAP Group) yang berkantor pusat di Bangkok, Thailand. Grup ini mulai membuat dan memasarkan produk Heineken di Thailand pada tahun 1995.
Seiring waktu, bisnis Chaiyawan semakin membesar. Pada tahun 2004, lelaki berusia 87 tahun ini memperbesar produksi bir dari volume 100 juta liter menjadi 200 juta liter dengan nilai investasi sebesar 2.900 juta Baht Thailand. Penambahan volume ini telah memperbesar pangsa pasar TAP Group hingga ke negara Asia.
Satu tahun berikutnya, TAP Group meluncurkan Cheers, yaitu bir berkualitas tinggi dengan rasa halus tapi tingkat alkohol kuat yang menyasar konsumen yang menyukai bir berkualitas tinggi dengan harga lebih terjangkau.
Untuk memenuhi kebutuhan konsumen perusahaan juga meluncurkan produk lain seperti Tiger Crystal Light dan Cheers X-Tra. Pada Agustus 2010, TAP Group ditunjuk sebagai importir dan distributor resmi untuk roduk Guinness dan Kilkenny. Ini merupakan dua merek premium asal Irlandia yang ditunjukkan untuk pasar ekspatriat dan penduduk di Thailand. Hingga saat Chaiyawan masih menduduki posisi penting di perusahaan ini sebagai wakil presiden TAP Group.
Dari bisnis asuransinya juga terus menambah kekayan Chaiyawan Ia menargetkan Thai Life Insurance bisa mengumpulkan premi hingga THB 19 miliar atau tumbuh 5% secara tahunan. Melalui pemasaran saluran agen sebesar THB 13 miliar, sedang saluran non-agen sebesar THB 6 miliar.
Kini berbagai bisnis Chaiyawan telah mengantarkannya sebagai orang terkaya ke-10 di Thailand menurut data Forbes. Sampai awal Mei 2019, bapak delapan anak ini telah mengantongi total kekayaan hingga seesar US$ 2,8 miliar. Tidak ada yang menyangka, Chaiyawan yang pernah berjualan rokok di jalan bisa menjadi miliarder. Semua itu salah satunya berkat keuletannya.
(Selesai)
