kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Suku Bunga Bank Central Meningkat, Penyaluran Kredit Sindikasi di Asia Turun 11%


Selasa, 20 Desember 2022 / 13:32 WIB
Suku Bunga Bank Central Meningkat, Penyaluran Kredit Sindikasi di Asia Turun 11%
ILUSTRASI. Tren pembiayaan ke korporasi mengetat di seluruh pasar Asia. REUTERS/Bobby Yip


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Tren pembiayaan ke korporasi mengetat di seluruh pasar Asia. Ini sebagai dampak biaya pendanaan global yang meningkat karena kenaikan suku bunga dan risiko kredit yang naik membuat bank mengurangi eksposur kredit, mengutip Bloomberg pada Selasa (20/12). 

“Ada lebih banyak disiplin dalam praktik underwriting tahun ini, yang tercermin dalam ketentuan dan harga kesepakatan,” ujar Ashish Sharma, Kepala Sindikasi Pinjaman, Asia Pasifik di HSBC Holdings Plc.

Kepala Keuangan Korporasi di Australia & New Zealand Banking Group Ltd mengungkapkan volatilitas di pasar Eropa dan Amerika Serikat ikut  meredam antusiasme untuk kesepakatan baru di Asia. 

Baca Juga: Kencangkan Ikatan Pinggang, Raksasa Teknologi Global Kian Gencar Pangkas Karyawan

Adapun bank-bank telah mengucurkan pinjaman gabungan sebesar US$ 548 miliar di Asia Pasifik di luar Jepang sepanjang 2022. Berdasarkan data Bloomberg, jumlah itu turun 11% dari tahun sebelumnya. 

Akan tetapi jumlah itu, masih lebih baik dari penurunan kredit sindikasi global sebesar 22%. Penurunan di kawasan Asia cukup menonjol mengingat krisis properti yang belum pernah terjadi sebelumnya di China. Padahal Tiongkok tercatat sebagai sumber utama permintaan pinjaman di kawasan ini. 

Kemampuan dan selera penjaminan pinjaman bank secara keseluruhan telah menurun di Asia tahun ini, dengan pemberi pinjaman mencari perlindungan lebih dalam bentuk pelebaran margin atau pemendekan tenor, kata dua bankir. Akibatnya, lebih banyak pemberi pinjaman perlu dilibatkan untuk menyelesaikan kesepakatan dan mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk menutupnya.

Pemberi pinjaman juga menjadi lebih pemilih dengan peminjam tahun ini. Mayoritas pinjaman sindikasi yang diberikan kepada perusahaan swasta China yang risiko kreditnya melonjak, dilakukan tanpa perusahaan bank. 

Baca Juga: AS Tambahkan Puluhan Perusahaan China ke Daftar Hitam Perdagangan

Pendekatan yang lebih konservatif di antara bank-bank di Asia merupakan akibat dari ancaman ganda kenaikan suku bunga, yang telah mendorong biaya pendanaan mereka sendiri, dan prospek resesi global yang secara umum menghambat pengambilan risiko. Selain kesengsaraan di industri properti China, dampak dari perang di Ukraina juga menimbulkan tantangan.

“Ada beberapa bank investasi yang waspada terhadap penjaminan hampir semua hal saat ini, karena kemampuan penjaminan emisi mereka dipengaruhi oleh volatilitas di pasar Eropa dan AS,” kata Corrin dari ANZ.

Lanjutnya, bank-bank Asia dengan kehadiran yang lebih kecil di pasar AS dan Eropa kurang terpengaruh. Itu sebagian karena pasar pinjaman di Asia Pasifik masih didorong oleh hubungan diplomatik.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×