CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Suku Bunga Hipotek AS Telah Mencapai 6%, Tertinggi Sejak 2008


Kamis, 15 September 2022 / 16:28 WIB
Suku Bunga Hipotek AS Telah Mencapai 6%, Tertinggi Sejak 2008
ILUSTRASI. Tingkat bunga rata-rata hipotek AS telah naik di atas 6% untuk pertama kalinya sejak 2008. REUTERS/Larry Downing/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Tingkat bunga rata-rata hipotek AS telah naik di atas 6% untuk pertama kalinya sejak 2008. Bahkan, Asosiasi Bankir Hipotek (MBA) menyebut capaian sekarang lebih dari dua kali lipat dari tingkat satu tahun lalu.

Mengutip Reuters Kamis (15/9), tingkat kontrak rata-rata pada hipotek suku bunga tetap 30 tahun naik 7 basis poin menjadi 6,01% untuk pekan yang berakhir 9 September, tingkat yang tidak terlihat sejak menjelang akhir krisis keuangan dan resesi Hebat.

Kenaikan suku bunga hipotek dinilai bakal semakin membebani sektor perumahan yang sensitif terhadap suku bunga karena Federal Reserve mendorong kenaikan suku bunga yang agresif untuk menjinakkan inflasi yang tinggi. 

Baca Juga: Wall Street Menguat Meski Belum Menutup Penurunan Hari Sebelumnya

Seperti diketahui, Bank sentral AS tersebut telah menaikkan suku bunga pinjaman sebesar 225 basis poin sejak Maret.

Ekspektasi pengetatan Fed telah menyebabkan lonjakan imbal hasil Treasury sejak awal tahun ini. Hasil pada obligasi 10-tahun menjadi benchmark untuk tingkat hipotek.

MBA juga mengatakan Indeks Komposit Pasar, ukuran volume aplikasi pinjaman hipotek, turun 1,2% dari minggu sebelumnya dan sekarang turun 64,0% dari tahun lalu. Indeks Refinance-nya turun 4,2% dari minggu sebelumnya dan turun 83,3% dibandingkan satu tahun lalu.

Angka inflasi utama yang lebih buruk dari perkiraan memperkuat ekspektasi bahwa Fed akan dipaksa untuk memberikan kenaikan suku bunga 75 basis poin ketiga kali berturut-turut pada pertemuan kebijakannya minggu depan. Investor sekarang memprediksi bank sentral harus menaikkan suku bunga lebih cepat, dan lebih jauh dari yang diperkirakan sebelumnya. 

Dampak dari suku bunga yang lebih tinggi dirasakan di seluruh sektor perumahan. Penjualan rumah baru jatuh ke level terendah dalam 6,5 tahun di bulan Juli sementara penjualan kembali rumah dan perumahan keluarga tunggal berada di posisi terendah dua tahun. 

Tetapi harga rumah tetap tinggi di tengah kekurangan rumah yang terjangkau, membuat keruntuhan pasar perumahan tidak mungkin terjadi.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×