kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.819   -40,00   -0,24%
  • IDX 6.456   87,33   1,37%
  • KOMPAS100 926   3,32   0,36%
  • LQ45 727   2,58   0,36%
  • ISSI 202   3,83   1,93%
  • IDX30 379   0,76   0,20%
  • IDXHIDIV20 461   2,91   0,64%
  • IDX80 105   0,36   0,34%
  • IDXV30 112   0,90   0,81%
  • IDXQ30 125   0,39   0,31%

Sulit Cari Pekerjaan, Generasi Z Lebih Pilih Melanjutkan Sekolah S2


Minggu, 13 April 2025 / 18:46 WIB
Sulit Cari Pekerjaan, Generasi Z Lebih Pilih Melanjutkan Sekolah S2
ILUSTRASI. Nama Universitas : Columbia University ,,Lokasi : New Yor City, New York, Amerika Serikat ,,Kampus : - Didirikan pada 1754 dengan nama King's College, sehingga menjadi universitas tertua ke lima di Amerika ,,- Columbia University adalah salah satu pusat riset dari berbagai bidang studi dan berbagai tingkatan yang diakui dunia. Pihak universitas juga menyediakan link untuk riset dan menyediakan sumber riset untuk bermacam-macam kebutuhan professional dalam dunia pendidikan dan dunia kerja - Setiap fakultas terhubung satu dengan lainnya, maksudnya agar para mahasiswa saling mengenal dan saling mendukung satu sama lainnya, baik ketika masa kuliah maupun sudah menjadi alumni ,,Keistimewaan : - Columbia dianggap sebagai salah satu universitas paling prestisius di dunia, sebagai pemimpin dalam bidang ilmiah, humanitas, hukum, kedokteran, pendidikan, teknik sipil, dan bisnis. ,,- Hingga tahun 2004, ada 72 pemenang Nobel memiliki afiliasi dengan Universitas Columbia. ,,- Di King’s College, mahasiswa bisa mendapatkan pendidikan yang dirancang khusus untuk “membuka pemikiran kreatif, meningkatkan pemahaman, membangun seorang pria yang utuh, dan membangun mereka agar bisa menghadapi semua ujian dan menghadapi para petinggi dan pejabat di segala penjuru' ,,Alumni Penting : Barrack Obama, Theodore Roosevelt, Alexander Hamilton, Azyumardi Azra, dll (Cinta Laura saat ini sedang menimba ilmu di CU) ,,Biaya Pendidikan per tahun : US$ 58.742 bila dengan kurs US$ 1 = Rp 13.000, nilainya adalah Rp 763,65 juta. Sumber foto : columbia.edu


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Sulitnya mencari pekerjaan membuat banyak generasi Z memilih melanjutkan pendidikan pascasarjana. Konsultan penerimaan mahasiswa memperkirakan, jumlah mahasiswa yang ingin melanjutkan kuliah S2 meningkat, meski angkanya belum keluar. Kecemasan akan krisis keuangan juga muncul setelah kesulitan mencari pekerjaan, karena banyak pekerjaan digantikan dengan AI.

Tanda-tanda awal krisis keuangan global mulai terlihat dari pasar tenaga kerja yang suram. Sehingga banyak lulusan sarjana di Amerika Serikat (AS) memilih melanjutkan sekolah pascasarjana.

Konsultan penerimaan mahasiswa yang memandu mahasiswa melalui aplikasi, esai, dan persiapan ujian, mengatakan minat melanjutkan belajar pascasarjana meningkat pesat. Angka resmi belum keluar, tetapi firma seperti Kaplan, Ivy Coach, IvyWise, Top Tier Admissions, dan Cambridge Coaching, memperkirakan tahun ini jumlah mahasiswa yang ingin kuliah S2 akan lebih besar.

Baca Juga: BNI Memacu Literasi Keuangan Generasi Z

"Pengaruh nomor satu bagi mahasiswa yang berpikir tentang sekolah pascasarjana adalah kemerosotan ekonomi atau ketidakpastian ekonomi," kata Jayson Weingarten, Konsultan Penerimaan mahasiswa senior di Ivy Coach, dikutip Bloomberg. Dia menambahkan, mahasiswa berpikir ini akan menjadi awal yang baik, setelah pasar kerja membaik.

Sejatinya, angka-angka ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) tetap solid, tetapi perekrutan mempersulit pekerja muda untuk mendapatkan pekerjaan. "Tingkat pengangguran untuk yang berusia 20 hingga 24 tahun mencapai 7,5% bulan lalu, naik 2 poin persentase dari titik terendah pada April 2023, dan membuat kecemasan naik," ujar Weingarten. 

Tak hanya itu, banyak pekerja muda merasa posisinya dikalahkan akal imitasi (AI), terutama di bidang seperti pemasaran dan media sosial.

Salah satunya Shyanne Martinez, mahasiswa yang memilih melanjutkan S2 di New Mexico State University. Padahal, ia memiliki pengalaman tahunan sebagai koordinator media sosial. "Kami kini bersaing dengan AI. Perusahaan berhemat dengan pakai AI," ujar dia.

Sarah Thornton, mahasiswa MBA di Louisiana State University (LSU) menambahkan, kini banyak perusahaan memiliki syarat lulusan S2 untuk pekerjaan tingkat pemula. Lulusan Coastal Carolina University tahun 2023 ini menghabiskan waktu hampir setahun untuk melamar lebih dari 50 posisi, sebelum mendaftar di LSU. Ia juga mengganti jurusannya dari Ilmu Kelautan ke Akuntansi, dengan harapan lebih mudah dapat pekerjaan. 

Baca Juga: Genjot Laba di 2025, Sido Muncul (SIDO) Incar Generasi Z dan Milenial

Ketidakpastian inflasi, suku bunga dan ekonomi, telah menyebabkan pengusaha mengurangi jumlah karyawan baru dan pekerja yang lebih muda. "Banyak lulusan perguruan tinggi lebih suka bekerja selama beberapa tahun, menyusun resume dan kembali mendaftar ke sekolah pascasarjana, atau mereka langsung melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya," ujar Kristen Willmott, Direktur Penerimaan Mahasiswa Pascasarjana di Top Tier Admissions.

Meski begitu, sekolah pascasarjana bukan tanpa risiko finansial. Banyak yang membiayai kuliah dengan utang. Suku bunga pinjaman sekolah pascasarjana juga lebih tinggi. 

Untuk tahun ajaran 2024-2025, suku bunganya hingga 9,08%, dibandingkan dengan 6,53% untuk bunga pinjaman untuk sarjana. "Sangat penting bagi Anda untuk memiliki rencana jangka panjang yang jelas," kata Amit Schlesinger, Direktur Eksekutif di Kaplan, firma layanan pendidikan.

Selanjutnya: Produk Dwiguna Jadi Kontributor Terbesar Pendapatan Premi Asuransi Jiwa Februari 2025

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok 14-15 April, Siaga Hujan Sangat Lebat di Daerah Ini



TERBARU

[X]
×