kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Suntory akuisisi Beam senilai US$ 16 Miliar


Rabu, 15 Januari 2014 / 08:39 WIB
Suntory akuisisi Beam senilai US$ 16 Miliar
ILUSTRASI.


Sumber: Reuters | Editor: Dessy Rosalina

NEW YORK. Sepak terjang Suntory Holding Ltd terus menggeliat. Terbaru, konglomerasi bisnis fastmoving consumer goods (FMCG) asal Jepang ini baru saja merambah bisnisnya di Amerika Serikat (AS). Suntory resmi menjadi pemilik baru Beam Inc. Ini adalah perusahaan minuman beralkohol yang berbasis di Illinois, AS.

Suntory mengakuisisi Beam pada Selasa (13/1) kemarin. Suntory memiliki Beam dengan merogoh kocek senilai US$ 13,6 miliar secara tunai. Jumlah ini belum termasuk utang Beam. Total, transaksi ini sebesar US$ 16 miliar.

Sebagian besar dana akuisisi berasal dari kas Suntory. Sisanya berstatus pinjaman dari Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ. Suntory berencana merampungkan akuisisi ini paling lambat pada kuartal II 2014. Suntory menggandeng Mitsubishi UFJ dan Morgan Stanley untuk merampungkan akuisisi.

Catatan saja, Beam memiliki pendapatan tahunan sebesar US$ 4,3 miliar. Hitungan International Wine & Spirit Research, akuisisi ini bakal menjadikan Suntory produsen alkohol terbesar ketiga di seluruh dunia. Suntory memiliki sejumlah merek minuman alkohol.

Misal Yamazaki, Hakushu, Hibiki dan Kakubin. Produk Suntory akan menambah sederet minuman alkohol produksi Beam. Diantaranya, Jim Beam, Maker’s Mark dan Knob Creek, dan Courvoisier.

Getol mengakuisisi

Hitungan Mark Swartzberg, Analis Lembaga Stifel Nicolaus mengungkap, langkah akuisisi bakal mengerek pangsa pasar Suntory sebesar 11% di pasar minuman beralkohol di AS. Selama ini, market share Suntory kurang dari 1% di negeri Uwak Sam.
"Produsen Jepang fokus mencari pertumbuhan di luar Jepang karena pasar domestik lesu," ujar Trevor Stirling, Analis Bernstein Research, kemarin.

Tak heran jika belakangan Suntory getol mengakuisisi perusahaan FMCG di pasar global. Di Indonesia, Suntory mengail keuntungan lewat bendera PT Suntory Garuda Beverage (SGB). Ini adalah anak usaha patungan Suntory dan Garuda Food yang dibentuk pada tahun 2011. SGB menggarap lini bisnis minuman, termasuk meluncurkan minuman Mirai Ocha pada September 2012.

Akuisisi terakhir Suntory terjadi pada September 2013. Kala itu, Suntory membeli merek minuman Lucozade dan Ribena dari GlaxoSmithKline Plc. Suntory merogoh kocek senilai US$ 2,1 miliar.Per akhir September 2013, penjualan Suntory di Jepang hanya naik 3,5%. Sedangkan pasar di luar negeri meningkat 30%. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×