Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Surplus dana pensiun China mencapai lebih dari CNY 5 triliun (US$ 726,62 miliar) pada semester I-2019.
Seorang pejabat pemerintahan yang dikutip Reuters mengatakan, China menghadapi apa yang oleh para ahli disebut sebagai bom waktu demografis, ketika populasi manula bertambah dan tenaga kerjanya berkurang sebagian merupakan imbas dari kebijakan satu anak yang berlaku selama sekitar empat dekade.
Setelah sebuah laporan penelitian resmi menunjukkan total pot pensiun China bisa bangkrut pada awal 2035, pejabat pemerintah China berupaya meyakinkan masyarakat bahwa pensiun mereka akan dijamin.
"Semua orang harus yakin bahwa kami akan dapat menjamin bahwa dana pensiun dasar dicairkan tepat waktu dan penuh, tidak hanya saat ini tetapi dalam jangka panjang," kata Young Jun, Wakil Menteri Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial dalam sebuah pernyataan, Jumat.
Dia mengatakan bahwa langkah-langkah sementara yang dilakukan negara dengan tujuan mengurangi beban pajak pada perusahaan telah mengakibatkan penurunan kontribusi, China juga membentuk cadangan dana jaminan sosial yang strategis dan meningkatkan kontribusi yang dibuat oleh skema dana abadi pemerintah pusat. Pemerintah provinsi juga menyediakan dana untuk menutupi kekurangan.
China mengalokasikan CNY 528,5 miliar untuk subsidi tambahan skema asuransi pensiun perusahaan pada semester I-2019, naik 9,4% secara tahunan.
Surplus dana pensiun negara saat ini sebesar CNY 5 triliun sudah cukup untuk menutupi lebih dari 18 bulan pembayaran. Young Jun menambahkan, total CNY 1,9 triliun dikumpulkan dalam enam bulan pertama dengan pembayaran CNY 1,6 miliar selama periode tersebut.
China juga mentransfer 10% kepemilikan pemerintah di perusahaan-perusahaan milik negara ke dana pensiun mulai tahun ini.