kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Taiwan Kembali Menawarkan Bantuan China untuk Melawan Covid-19


Jumat, 06 Januari 2023 / 11:00 WIB
Taiwan Kembali Menawarkan Bantuan China untuk Melawan Covid-19
ILUSTRASI. Massa memadati tempat tes PCR di pinggir jalan di Distrik Chaoyang, Kota Beijing, China, Sabtu (3/12).


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - TAIWAN. Pemerintah Taiwan untuk kesekian kalinya menawarkan bantuan kepada China untuk menghadapi lonjakan Covid-19. Tawaran yang tentunya tidak mendapatkan respons dari China.

Victor Wang, Kepala Pusat Komando Epidemi Pusat Taiwan, mengatakan kepada Central News Agency bahwa pihaknya telah mengirim email ke otoritas China dan menanyakan bagaimana Taiwan dapat membantu mengatasi lonjakan kasus di China.

Mengutip Reuters, Wang mengatakan Taiwan juga telah mengirim email ke China pada awal Desember untuk mengingatkan tetangganya itu tentang wabah di tingkat komunitas dan kasus parah di antara anak-anak.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Melonjak di China, Taiwan Tawarkan Bantuan

Menteri Kesehatan Taiwan, Hsueh Jui-yuan, mengatakan Taiwan dapat menawarkan pengobatan atau vaksin ke China tetapi tidak jelas apakah Beijing akan menerimanya.

Presiden Taiwan, Tsai Ing Wen, pada pidato awal tahunnya awal pekan ini juga menawarkan untuk memberi China bantuan yang diperlukan. Tidak lupa, Tsai tetap menyebut aktivitas militer China di dekat Taiwan tidak bermanfaat bagi perdamaian dan stabilitas.

"Selama masih dibutuhkan, berdasarkan posisi kepedulian kemanusiaan, kami bersedia memberikan bantuan yang diperlukan untuk membantu lebih banyak orang keluar dari pandemi dan menjalani tahun baru yang sehat dan aman," kata Tsai.

Meningkatnya kasus di China telah memicu kekhawatiran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Mereka menilai China tidak melaporkan secara terbuka mengenai jumlah kematian akibat Covid-19.

Baca Juga: Mantan Bos NATO: China Akan Mengalami Kerugian Ekonomi Hebat Jika Menyerang Taiwan

China menghapus kebijakan kontrol Covid-19 yang ketat bulan lalu setelah gelombang unjuk rasa muncul di berbagai wilayah. Masyarakat akhirnya turun ke jalanan karena merasa kebijakan ketat justru memperburuk kondisi ekonomi 1,4 miliar penduduk China.

Dua negara tetangga ini telah saling mendebat kebijakan anti-Covid satu sama lain.

China menyebut Taiwan tidak memiliki manajemen pandemi yang efektif sehingga kasus domestik mereka melonjak pada tahun lalu. Sementara itu, Taiwan menuduh China tidak transparan dalam melaporkan jumlah infeksi domestiknya. 

Taiwan juga menuduh China berusaha mengganggu pasokan vaksin menuju Taiwan, tuduhan yang tentu dibantah oleh China.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×