CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Taiwan Sebut China Pelajari Perang Ukraina untuk Kembangkan Strategi Perang Hibrida


Rabu, 12 Oktober 2022 / 14:56 WIB
Taiwan Sebut China Pelajari Perang Ukraina untuk Kembangkan Strategi Perang Hibrida
Sebuah kapal perusak rudal kelas Luyang III Type 052D milik Tiongkok. Taiwan mengatakan China melihat perang Ukraina untuk mengembangkan strategi 'hibrida'.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  TAIPEI. China diam-diam tengah mengamati pengalaman perang Rusia di Ukraina sambil mengembangkan strategi perang hibrida untuk melawan Taiwan. Strategi ini termasuk dalam menggunakan drone dan tekanan psikologis. 

Sementara Taiwan juga dengan sangat hati-hati mengambil pelajaran dari perang Ukraina untuk mengembangkan strategi jika China akhirnya nekat menyerang pulau tersebut. 

Apalagi China telah secara terang-terangan tidak mengesampingkan kekuatan militer untuk merebut Taiwan jika diperlukan.

China menggelar latihan militer di sekitar Taiwan pada bulan Agustus 2022 untuk mengekspresikan kemarahannya atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei. 

Baca Juga: Abaikan Ancaman Putin, NATO akan Gelar Latihan Perang Nuklir 625 Mil dari Rusia

China telah mempertahankan kegiatan militernya sejak itu, meskipun pada kecepatan yang diperkecil.

Berbicara di parlemen, Direktur Jenderal Biro Keamanan Nasional Taiwan Chen Ming-tong mengatakan China juga memperhatikan apa yang terjadi di Ukraina.

"Tahun ini, militer komunis telah meminjam dari pengalaman perang Rusia-Ukraina untuk mengembangkan 'perang hibrida' melawan Taiwan dan memperkuat pelatihan tempur dan persiapan melawan musuh yang kuat," katanya kepada anggota parlemen.

Setelah latihan China pada Agustus, China memperluas "zona abu-abu" dan aktivitas hibridanya terhadap Taiwan, terutama dengan penggunaan pesawat tak berawak yang telah terbang di dekat pulau-pulau yang dikendalikan Taiwan di lepas pantai China dan ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan, kata Chen.

Baca Juga: Di Tengah Perang Ukraina, Rusia Gelar Latihan Militer Besar-besaran dengan China

Taiwan mengatakan kampanye perang "zona abu-abu" China melibatkan taktik yang tidak teratur untuk menghabiskan musuh tanpa menggunakan pertempuran terbuka, seperti sering terbang ke zona pertahanan udara Taiwan dan memaksa angkatan udara Taiwan untuk merespons.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×