kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Taiwan Sebut China Pelajari Perang Ukraina untuk Kembangkan Strategi Perang Hibrida


Rabu, 12 Oktober 2022 / 14:56 WIB
Taiwan Sebut China Pelajari Perang Ukraina untuk Kembangkan Strategi Perang Hibrida
Sebuah kapal perusak rudal kelas Luyang III Type 052D milik Tiongkok. Taiwan mengatakan China melihat perang Ukraina untuk mengembangkan strategi 'hibrida'.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

China telah merilis gambar militer Taiwan secara online untuk "memfitnah" dan menyerang pemerintah, katanya. Hal ini mengacu pada video yang beredar di media sosial China pada bulan Agustus tentang tentara Taiwan di pulau-pulau lepas pantai yang diambil oleh drone.

Kegiatan ini "menyoroti bahwa komunis China telah meningkatkan perang kognitif mereka, kegiatan zona abu-abu dan metode hibrida lainnya, yang telah menciptakan bentuk baru ancaman terhadap keamanan nasional", tambah Chen.

Kantor Urusan Taiwan China tidak segera menanggapi permintaan komentar. China menyalahkan Taiwan atas meningkatnya ketegangan, dengan mengatakan pihaknya "berkolusi" dengan pasukan asing melawan Beijing untuk mempromosikan kemerdekaan formal pulau itu.

Baca Juga: Kapal Perang Ukraina Lolos Secara Dramatis dari Serangan Bertubi-tubi Artileri Rusia

Taiwan memperkuat pertahanannya dalam menghadapi peningkatan aktivitas China, dan komandan angkatan laut Chiang Cheng-kuo mengatakan itu termasuk generasi baru kapal perusak mengingat armada 26 kapal perang utamanya rata-rata berusia 20 hingga 30 tahun.

"Kami berencana untuk kapal modal, tetapi tonase belum diputuskan," katanya pada sesi parlemen yang sama.

Chen mengatakan ancaman militer China telah menyatukan dukungan dari Amerika Serikat dan sekutunya untuk Taiwan untuk memastikan apa yang terjadi di Ukraina tidak akan terulang di Selat Taiwan.

Ini akan meningkatkan kemampuan Taiwan untuk berurusan dengan China dan menghalangi "komplotan mereka untuk menyerang Taiwan", katanya.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×