kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.261   292,61   4,90%
  • KOMPAS100 893   49,51   5,87%
  • LQ45 707   37,44   5,59%
  • ISSI 193   7,46   4,02%
  • IDX30 373   19,88   5,63%
  • IDXHIDIV20 451   18,78   4,35%
  • IDX80 101   5,73   5,98%
  • IDXV30 106   4,96   4,89%
  • IDXQ30 123   5,36   4,56%

Taiwan tuding WHO lebih utamakan kepentingan politik daripada kesehatan


Kamis, 14 Mei 2020 / 18:03 WIB
Taiwan tuding WHO lebih utamakan kepentingan politik daripada kesehatan
ILUSTRASI. A logo is pictured outside a building of the World Health Organization (WHO) during an executive board meeting on update on the coronavirus outbreak, in Geneva, Switzerland, February 6, 2020. REUTERS/Denis Balibouse


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  TAIPEI. Taiwan mengecam Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena telah melupakan profesionalisme dan netralitasnya dengan mengunci Taiwan dari dunia luar karena alasan politik.

Kritik keras itu disampaikan Wakil Presiden Taiwan, Chen Chien-jen pada hari Kamis (14/5) seperti dilansir Reuters.

Taiwan menuding China dan WHO telah bersekongkol untuk tujuan politik agar Taiwan tidak dilibatkan dalam pertemuan-pertemuan penting.

Baca Juga: China akan ambil keputusan yang adil dan obyektif terkait gandum Australia

Taiwan juga menuding kalau WHO belum merespons permintaan informasi virus corona dari Taiwan dan telah salah melaporkan jumlah yang terinfeksi di negara pulau tersebut.

WHO dan China telah membantah semua tuduhan itu dengan mengatakan Taiwan telah mendapat semua bantuan yang diperlukan.

Chen yang juga seorang ahli epidemiologi terlatih lulusan AS mengatakan, WHO telah menempatkan kepentingan politik di atas kesehatan.

"Sayangnya, karena alasan politik, 23 juta orang Taiwan telah menjadi yatim piatu dalam sistem kesehatan global," katanya kepada wartawan di kantor kepresidenan di Taipei.

Baca Juga: Kapal perang AS kembali berlayar di Selat Taiwan sepekan jelang pelantikan presiden

“WHO terlalu memperhatikan politik dan melupakan profesionalisme dan netralitas mereka. Ini sangat disesalkan," tambahnya.

Chen, yang adalah menteri kesehatan Taiwan selama krisis SARS 2002-2003, mengatakan dunia perlu berhati-hati dengan jumlah virus China, dan mendesak Beijing untuk lebih transparan.



TERBARU

[X]
×