Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - TEXAS. Aksi PHK massal yang yang dilakukan oleh produsen mobil listrik Tesla Inc tampaknya bakal berlanjut di meja hijau. Sebab, mantan karyawannya telah mengajukan gugatan dengan menilai keputusan PHK massal melanggar undang-undang federal karena perusahaan tidak memberikan pemberitahuan sebelumnya tentang pemutusan pekerjaan tersebut.
Mengutip Reuters Selasa (21/6), gugatan itu diajukan Minggu malam di Texas oleh dua pekerja yang mengatakan mereka diberhentikan dari pabrik raksasa Tesla di Sparks, Nevada pada Juni. Menurut gugatan itu, lebih dari 500 karyawan diberhentikan di pabrik Nevada.
Para pekerja menuduh perusahaan gagal mematuhi undang-undang federal tentang PHK massal yang memerlukan periode pemberitahuan 60 hari di bawah Undang-Undang Pemberitahuan Penyesuaian dan Pelatihan Ulang Pekerja, menurut gugatan itu.
Baca Juga: China akan Melarang Mobil Tesla Melintas di Area Pertemuan Partai Komunis
Mereka mencari status class action untuk semua mantan karyawan Tesla di seluruh Amerika Serikat yang diberhentikan pada Mei atau Juni tanpa pemberitahuan sebelumnya.
"Tesla baru saja memberi tahu karyawan bahwa pemutusan hubungan kerja mereka akan segera berlaku," kata pengaduan itu.
Tesla, yang belum mengomentari jumlah PHK, tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang gugatan tersebut.
CEO Tesla Elon Musk mengatakan awal bulan ini bahwa dia memiliki perasaan yang sangat buruk tentang ekonomi, sehingga Tesla perlu memangkas staf sekitar 10%.
Tindakan yang diajukan oleh John Lynch dan Daxton Hartsfield, yang masing-masing dipecat pada 10 Juni dan 15 Juni, mencari gaji dan tunjangan untuk periode pemberitahuan 60 hari. Gugatan itu diajukan di Pengadilan Distrik AS, Distrik Barat Texas.
Baca Juga: Pimpinan Perusahaan di Dunia Semakin Khawatir Ekonomi Melambat
"Cukup mengejutkan bahwa Tesla secara terang-terangan melanggar undang-undang perburuhan federal dengan memberhentikan begitu banyak pekerja tanpa memberikan pemberitahuan yang diperlukan," ujar Shannon Liss-Riordan, seorang pengacara yang mewakili para pekerja.
Dia mengatakan Tesla menawarkan beberapa karyawan hanya satu minggu pesangon, menambahkan bahwa dia sedang mempersiapkan mosi darurat dengan pengadilan untuk mencoba memblokir Tesla dari mencoba untuk mendapatkan rilis dari karyawan dengan imbalan hanya satu minggu pesangon.