kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Taklukan Taiwan, Pasukan China mungkin menyerang dari beberapa arah sekaligus


Jumat, 16 Juli 2021 / 22:08 WIB
Taklukan Taiwan, Pasukan China mungkin menyerang dari beberapa arah sekaligus
ILUSTRASI. Dua kapal perang jenis Destroyer milik China saat melakukan latihan. Taklukan Taiwan, Pasukan China mungkin menyerang dari beberapa arah sekaligus


Sumber: Forbes | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  Selama bertahun-tahun, para arsitek perencana pertahanan Taiwan berasumsi bahwa ketika China memutuskan menginvasi pulau tersebut, maka kekuatan utama Tiongkok akan berlayar melintasi Selat Taiwan sepanjang 100 mil dan menyerang pantai-pantai di barat daya Taiwan.

Namun pemikiran itu kemudian berubah ketika Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China tumbuh lebih kuat. Seorang peneliti di Institut Penelitian Keamanan dan Pertahanan Nasional di Taipei, Su Tzun-yun, memperingatkan mengenai apa yang disebut Taipei Times, sebagai operasi amfibi multi-cabang.

Artinya, dengan kekuatannya yang besar, sangat mungkin bagi PLA menyerang Taiwan dari berbagai sudut. Bila PLA menyerang dari banyak arah, bisa menyulitkan pasukan Taiwan mengatur pertahanan yang efektif.

Memang ada alasan kuat bagi PLA menyerang Taiwan dari barat daya. Karena di situlah pantai yang paling mudah diakses oleh PLA. Namun kondisi pasukan amfibi China yang belum sempurna saat ini menjadi pertimbangan lain.

Baca Juga: Inilah 10 negara dengan kekuatan angkatan udara terkuat di dunia

Mengutip ulasan David Axe,  seorang jurnalis, penulis, dan pembuat film yang berbasis di Columbia, Carolina Selatan yang diterbitkan di Forbes pada 12 Juni 2021, ia mengatakan, untuk mengangkut pasukannya menyeberang Selat, Angkatan Laut PLA selama beberapa dekade mengandalkan pengiriman gaya komersial.

Armada ad hco ini hanya dapat mengangkat 10.000 tentara sekaligus dan akan berjuang untuk mendaratkan pasukan dengan cepat saat diserang.

Pada tahun 1999, analis The Brookings Institution Bates Gill dan Michael O'Hanlon menyebut kemungkinan invasi amfibi China ke Taiwan sebagai ancaman kosong.

Namun selang 20 tahun kemudian, situasinya telah berubah. PLAN sedang membangun armada sekitar delapan dermaga pendaratan Tipe 071 modern dan tiga kapal serbu dek besar Tipe 075, bersama-sama mewakili salah satu kekuatan amfibi terbesar di dunia.

11 kapal ini saja dapat mengangkut 25.000 marinir dan mendaratkan mereka melalui helikopter dan hovercraft. Dan memungkinkan ada tambahan sejumlah transportasi lain dan Cina dapat membentuk beberapa kelompok amfibi, masing-masing mampu mengangkat ribuan pasukan.

“China memiliki berbagai pilihan untuk kampanye militer melawan Taiwan, dari blokade udara dan laut hingga invasi amfibi skala penuh untuk merebut dan menduduki beberapa atau seluruh Taiwan atau pulau-pulau lepas pantainya,” Kantor Menteri Pertahanan AS menyimpulkan dalam penilaian 2020 tentang militer China.

Baca Juga: Jajaki metode penyerapan air, kemampuan pesawat tempur China bakal bertambah

Helikopter Z-8L, helikopter angkut militer baru milik China


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×