kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Taliban Tangguhkan Mahasiswi Perempuan Afganistan Masuk Universitas


Rabu, 21 Desember 2022 / 12:21 WIB
Taliban Tangguhkan Mahasiswi Perempuan Afganistan Masuk Universitas
ILUSTRASI. Seorang ibu berbelanja dengan anak-anaknya di sebuah pasar di Kabul, Afganistan, Jumat (29/10/2021). Taliban Tangguhkan Mahasiswi Perempuan Afganistan Masuk Universitas


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  KABUL. Kementerian Pendidikan Tinggi Afganistan yang dikelola Taliban memutuskan menangguhkan akses bagi siswa perempuan masuk ke Universitas sampai pemberitahuan lebih lanjut. Keputusan itu sontak menuai kecaman keras dari Amerika Serikat (AS), Inggris dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Melansir Reuters,  Rabu (21/12) dalam sebuah surat, Kementerian Pendidikan Tinggi Afganistan menginstruksikan Universitas Negeri dan Swasta Afganistan untuk segera menangguhkan akses siswa perempuan sesuai dengan keputusan Kabinet.

Wakil Duta Besar AS untuk PBB Robert Wood mengatakan Taliban tidak bisa berharap untuk menjadi anggota yang sah dari komunitas internasional sampai mereka menghormati hak semua warga Afganistan, terutama hak asasi manusia dan kebebasan dasar perempuan dan anak perempuan.

Baca Juga: Taliban Sepakat Impor Minyak, Gas, dan Gandum dari Rusia

Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price di Washington mengatakan AS akan melihat apa lagi yang bisa dilakukannya untuk meminta pertanggungjawaban Taliban.

Duta Besar Inggris untuk PBB Barbara Woodward mengatakan penangguhan itu adalah pengurangan hak-hak perempuan yang mengerikan dan kekecewaan yang mendalam  bagi setiap siswa perempuan.

"Ini juga merupakan langkah lain Taliban menjauhkan Afghanistan menjadi bangsa yang mandiri dan makmur," katanya kepada dewan.

Pada bulan Maret, Taliban menuai kritik dari banyak pemerintah asing dan beberapa warga Afghanistan karena memberi sinyal bahwa semua sekolah menengah khusus perempuan akan dibuka.

Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan langkah pada hari Selasa itu jelas melanggar janji lain dari Taliban.

Baca Juga: Taliban mengatakan anak perempuan akan dapat kembali ke sekolah sesegera mungkin

"Ini langkah lain yang sangat meresahkan dan sulit untuk membayangkan bagaimana negara dapat berkembang, menghadapi semua tantangan yang ada, tanpa partisipasi aktif perempuan dan pendidikan perempuan," katanya kepada wartawan di New York.

Utusan khusus PBB untuk Afghanistan Roza Otunbayeva mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa keputusan itu menghancurkan.

Sesaat sebelum pengumuman dari Kabul, Otunbayeva mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penutupan sekolah menengah atas telah merusak hubungan pemerintahan Taliban dengan komunitas internasional dan sangat tidak populer di kalangan warga Afghanistan dan bahkan di dalam kepemimpinan Taliban.

Baca Juga: Sekelompok wanita berunjuk rasa di Kabul menuntut peran dalam pemerintahan Taliban

"Selama anak perempuan tetap dikecualikan dari sekolah dan otoritas de facto terus mengabaikan keprihatinan lain yang dinyatakan masyarakat internasional, kita tetap menemui jalan buntu," katanya.

Keputusan itu diambil karena banyak mahasiswa yang mengikuti ujian akhir semester. Seorang ibu dari seorang mahasiswa, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan, mengatakan bahwa putrinya meneleponnya sambil menangis ketika mendengar surat itu, karena khawatir dia tidak dapat lagi melanjutkan studi kedokterannya di Kabul.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×