Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - KABUL. Taliban mengatakan pada Selasa (21/9) anak perempuan Afghanistan akan diizinkan untuk kembali ke sekolah sesegera mungkin, setelah gerakan mereka menghadapi keterkejutan dan kemarahan atas pengucilan efektif mereka terhadap perempuan dan anak perempuan dari kehidupan publik.
Sementara itu, juru bicara kelompok garis keras mengumumkan sisa anggota pemerintahan baru Afghanistan yang seluruhnya laki-laki, beberapa minggu setelah gerilyawan merebut Kabul dalam serangan yang mengejutkan dunia.
Taliban terkenal dengan pemerintahan brutal dan opresif dari tahun 1996 hingga 2001, ketika sebagian besar perempuan dilarang bekerja dan sekolah, termasuk dilarang meninggalkan rumah mereka kecuali ditemani oleh kerabat laki-laki.
Baca Juga: PBB: Tidak mungkin menyelesaikan masalah di Afghanistan tanpa uang
Satu bulan setelah merebut kekuasaan dan menjanjikan versi yang lebih lembut dari rezim mereka sebelumnya, para militan secara bertahap melucuti kebebasan warga Afghanistan.
Selama akhir pekan, kementerian pendidikan mengeluarkan diktat yang memerintahkan guru dan siswa laki-laki kembali ke sekolah menengah, tetapi tidak menyebutkan pendidik dan murid perempuan di negara itu.
Pada konferensi pers di Kabul, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan tentang kembalinya anak perempuan ke sekolah: "Kami sedang menyelesaikan banyak hal ... itu akan terjadi sesegera mungkin," terangnya.
Dia menambahkan bahwa lingkungan belajar yang aman perlu dibentuk sebelumnya.