kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.797   -2,00   -0,01%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

PBB: Tidak mungkin menyelesaikan masalah di Afghanistan tanpa uang


Minggu, 19 September 2021 / 11:15 WIB
PBB: Tidak mungkin menyelesaikan masalah di Afghanistan tanpa uang


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai induk organisasi internasional rupanya mulai kesulitan mengatasi masalah yang terus muncul di Afghanistan. Tanpa kekuatan dan uang, PBB merasa tidak sanggup menyelesaikan semua masalah yang ada.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengakui, saat ini PBB sangat sulit untuk memecahkan masalah di Afghanistan. Menurutnya, semua masukan mengenai cara penyelesaian masalah hanyalah sebuah fantasi.

Dalam wawancaranya dengan Reuters, Guterres merasa ada harapan yang tidak berdasar mengenai kemampuan PBB untuk menyelesaikan masalah yang ada di Afghanistan.

"Untuk berpikir bahwa kami sekarang dapat, tanpa kekuatan dan uang, untuk memecahkan masalah yang tidak dapat mereka pecahkan selama beberapa dekade adalah sebuah fantasi," kata Guterres.

Baca Juga: Baru sebulan menguasai Afghanistan, Taliban sudah dihantui krisis ekonomi

Selama 20 tahun sejak invasi AS ke Afghanistan, sejumlah negara telah mengirim ribuan tentara dan menghabiskan banyak uang dalam berbagai upaya meredakan konflik. AS sendiri menghabiskan US$1 triliun dan tetap gagal menjauhkan Taliban dari Afghanistan.

Guterres melihat saat ini Afghanistan berada di ambang bencana kemanusiaan yang dramatis. PBB akan melakukan segala yang bisa dilakukan, termasuk melibatkan Taliban untuk membantu sekitar 36 juta orang Afghanistan.

PBB juga mendukung upaya untuk meyakinkan Taliban dalam membentuk pemerintahan yang lebih inklusif daripada ketika memerintah 20 tahun lalu. Di sisi lain, Guterres mengaku saat ini PBB memiliki sedikit kapasitas untuk menengahi permasalahan yang ada di sana.

Menurutnya, bantuan kemanusiaan harus digunakan sebagai instrumen untuk membantu meyakinkan Taliban terkait janjinya untuk menghormati hak-hak dasar, termasuk hak-hak perempuan dan anak perempuan.

Baca Juga: Cegah krisis kemanusiaan di Afghanistan, PBB mencari bantuan US$ 600 juta


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×